Info Ringan
Mengenal Dua Belas Nama Bulan Pada Kalender Jawa
Jogja,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Kalender Jawa ini disusun berdasarkan kejadian alam dan pengamatan terhadap pengalaman hidup dari masyarakat selama bertahun-tahun. Pada setiap bulan dalam kalender Jawa juga memiliki jumlah hari yang berbeda-beda. Untuk lebih jelas dan lengkap, berikut ini nama-nama bulan Jawa secara berurutan beserta arti dan maknanya.
Sura
Bulan suro merupakan bulan pertama dalam sistem penanggalan kalender Jawa. Bulan Sura sering diucapkan dengan pengucapan bulan Suro. Jumlah hari pada bulan ini adalah 30 hari. Bulan sura berimpit dengan bulam Muharram pada kalender Islam. Nama Sura sendiri diambil dari perayaan hari Asyura yang jatuh pada tanggal 10 Muharram pada sistem kalender bulan Islam.
Sapar
Urutan bulan jawa kedua ialah Sapar. Dalam kalender Jawa bulan Sapar memiliki jumlah hari sebanyak 29 hari. Bulan Sapar berimpit dengan bulan Safar pada kalender Islam. Nama Sapar juga diambil dari bulan Safar yang ada pada sistem kalender Hijriyah.
Mulud
Urutan bulan ketiga dalam sistem penanggalan Jawa yaitu Mulud. Mulud memiliki jumlah hari sebanyak 30 hari. Bulan mulud berimpit dengan bulan Rabiul Awal pada Kalender Islam. Nama Mulud ini berasal dari perayaan Maulid Nabi yang jatuh pada Bulan Rabiul Awal pada sistem kalender Hijriyah.
Bakda Mulud
Bakda Mulud merupakan urutan bulan ke empat dalam sistem penanggalan kalender Jawa. Bakda Mulud memiliki hari sebanyak 29 hari. Bulan Bakda Mulud berimpit dengan bulan Rabiul Akhir pada kalender Islam. Nama Bakda Mulud memiliki arti “Setelah bulan Mulud”.
Jumadilawal
Jumadilawal ialah urutan bulan kelima dalam sistem penanggalan kalender Jawa. Bulan ini mempunyai hari sebanyak 30 hari. Bulan Jumadil awal berimpit dengan bulan Jumadil Awal pada kalender Islam. Sedangkan Nama Jumadilawal juga diambil dari bulan Jumadil Awal pada sistem kalender Hijriyah.
Jumadilakhir
Urutan bulan jawa yang keenam ialah Jumadilakhir. Dalam penanggalan kalender Jawa, bulan ini memiliki jumlah hari sebanyak 29 hari. Bulan Jumadilakhir berimpit dengan bulan Jumadil Akhir pada kalender Islam. Nama Jumadilakir ini diambil dari nama bulan Jumadil Akhir pada sistem kalender Hijriyah.
Rejeb
Rejeb merupakan urutan bulan ketujuh dalam sistem penanggalan kalender Jawa. Bulan ini memiliki jumlah hari sebanyak 30 hari. Pada masyarakat jawa, umumnya bulan ini adalah salah satu bulan terbaik untuk melangsungkan hajat, misalnya adalah pernikahan. Bulan rejeb berimpit dengan bulan Rajab pada kalender Islam. Nama “Rejeb” berasal dari nama bulan Rajab pada sistem kalender Hijriyah.
Ruwah
Urutan bulan jawa selanjutnya ialah bulan Ruwah. Bulan kedelapan ini sering disebut sebagai bulan arwah atau bulan Saban. Bulan ruwah memiliki jumlah hari sebanyak 29 hari. Bulan ruwah berimpit dengan bulan Sya’ban dalam kalender Islam. Nama “Ruwah”, berawal pada Nifsu Syaban yang mana dianggap amalan dari suatu ruh selama setahun dicatat yang jatuh pada bulan Sya’ban pada sistem kalender Hijriyah.
Pasa
Bulan Pasa merupakan urutan bulan kesembilan dalam sistem penanggalan kalender Jawa. Pasa biasanya diucapkan dengan pengucapan “Poso”. Bulan Pasa memiliki jumlah hari sebanyak 30 hari. Bulan ini juga disebut sebagai Bulan Puasa, Bulan Siyam atau Bulan Ramelan. Bulan pasa berimpit dengan bulan Ramadhan pada kalender Islam. Nama Pasa berasal dari ibadah puasa yang wajib dijalankan oleh umat Islam selama bulan Ramadhan pasa sistem penanggalan kalender Hijriyah.
Sawal
Memasuki bulan kesepuluh dalam sistem penanggalan kalender Jawa yaitu Sawal. Bulan Sawal memiliki jumlah hari sebanyak 29 hari. Bulan ini berimpit dengan bulan Syawal pada kalender Islam. Nama Sawal juga berasal dari nama bulan Syawal pada sistem kalender Hijriyah.
Sela
Bulan sela adalah urutan bulan Jawa yang kesebelas. Bulan sela ini juga sering disebut sebagai bulan Dulkangidah atau bulan Apit. Bulan ini memiliki hari sebanyak 30 hari. Sela biasanya diucapkan “selo”. Sela berimpit dengan bulan Dzulkaidah pada penanggalan kalender Islam. Nama sela berasal dari bahasa Sansekerta.
Besar
Urutan bulan yang terakhir atau keduabelas dalam sistem penanggalan kalender Jawa ialah Besar. Bulan Besar sering disebut sebagai Bulan Dulkahijjah. Bulan Besar memiliki jumlah hari sebanyak 29 hari atau bisa 30 hari. Bulan ini berimpit dengan Bulan Dzuhijjah pada kalender Islam. Nama “Besar” berkaitan dengan hari raya Idul Adha dan Ibadah Haji yang diperingati di bulan Dzulhijjah pada sistem kalender Hijriyyah.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Kembali Beri Sanksi ke ASN, Satu Diantaranya Dipecat
-
Pemerintahan6 hari yang lalu
Habiskan Anggaran 41 Miliar, Puluhan Titik Ruas Jalan Gunungkidul Diperbaiki
-
Politik1 minggu yang lalu
Sunaryanta -Ardi Sisir Basis Muhammadiyah
-
Politik2 minggu yang lalu
Pecah Kongsi PKB-NU di Pilkada Gunungkidul, Ulama Kukuh Tetap Dukung Sunaryanta
-
Politik2 minggu yang lalu
Tim Sunaryanta-Ardi Dibentuk, Gabungkan Relawan dan Mesin Partai Langganan Pemenang Pilkada
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Kapasitas Mulai Penuh, Pemkab Gunungkidul Wacanakan Perluasan TPAS Wukirsari
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kecelakaan Tunggal, Sebuah Mobil Terpental Hingga Seberangi Sungai di Playen
-
Politik3 minggu yang lalu
Show Of Force Sunaryanta-Ardi, Lari ke KPU Bawa Ribuan Relawan
-
event4 minggu yang lalu
Tiang Senja Gelar Pameran Tunggal Bertajuk Api dalam Titik Perhatian
-
Politik2 minggu yang lalu
Benyamin Sudarmaji Deklarasikan Dukungan Untuk Sunaryanta-Ardi
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Rem Blong, Bus Pariwisata Tabrak Lapak Pedagang di JJLS
-
Uncategorized2 hari yang lalu
Tertabrak Fortuner, Pemotor di Gunungkidul Terseret 20 Meter Hingga Tewas