fbpx
Connect with us

Pendidikan

80% Sekolah di Gunungkidul Lakukan Pertemuan Berkala dengan Siswa

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gunungkidul saat ini telah melakukan uji coba pertemuan berkala bagi siswa-siswi. Pertemuan berkala di sekolah ini diharapkan mampu meretaskan masalah belajar siswa di rumah selama pandemi covid19.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gunungkidul, Bahron Rasyid mengatakan saat ini ada sekitar 80% sekolah yang sudah melakukan pertemuan berkala. Dari jumlah tersebut, pihak sekolah diwajibkan selalu intens berkomunikasi dengan wali ataupun orang tua siswa. Di samping penerapan protokol kesehatan dan fasilitas penunjang seperti masker cadangan, sarana cuci tangan pengaturan jarak harus selalu diperhatikan oleh sekolah.

“Kami dari Disdikpora juga terus melakukan komunikasi dengan tim dari gugus tugas pengendalian covid19,” papar Bahron, Kamis (19/11/2020).

Bahron menyebut, untuk skema tatap muka berkala ini sudah mendapatkan izin dari satuan Gugus Tugas di Kabupaten Gunungkidul. Ia meminta sebelum melaksanakan tatap muka berkala sekolah juga mengomunikasikan dengan tim gugus tugas di tingkat kapanewon.

“Kami juga meminta para pemangku kebijakan di sekolah selalu among kahanan, yang intinya seandainya ada siswa, guru, atau wali yang menjadi suspect, tatap muka berkala segera dihentikan,” tambah Bahron.

Sejauh ini, lanjut Bahron, tidak ada penularan covid-19 di lingkungan sekolah selama masa uji coba. Sejauh ini, pihaknya menilai dari pihak sekolah, maupun siswa sangat patuh terhadap protokol kesehatan.

Berita Lainnya  Gandeng Disdukcapil, Disdik Pantau Ketat Kecurangan Modus Pindah KK Untuk PPDB SMP

“Kami memutuskan untuk melakukan pertemuan berkala ini juga karena banyak keluh kesah dari orang tua,” lanjut Bahron.

Sehingga sejauh ini, untuk solusi pembelajaran selama pandemi, Bahron mengizinkan kegiatan tatap muka dilaksanakan degan perioritas kelas paling akhir seperti kelas 6 maupun jelas 9. Selain kelas paling akhir, juga kelas paling kecil misalnya jelas 1 atau jelas 7.

“Sebagai solusi saja, jangan sampai ada siswa yang tidak kenal dengan guru ataupun kelasnya,” kata dia.

Sebelumnya, Sri Sultan Hamenhkubuwono X meminta KBM tatap muka belum dilaksanakan. Sri Sultan meminta kegiatan tatap muka dilaksanakan bagi para mahasiswa terlebih dahulu.

“Intinya kami belum berani, kalaupun diizinkan ya harus mahasiswa dulu yang sudah dewasa,” tandas Sultan.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler