Pendidikan
Masih Zona Merah, Panewu Playen Tolak Kegiatan Belajar Tatap Muka






Playen,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Sejak pertengahan Oktober lalu, Pemkab Gunungkidul melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga telah memberikan lampu hijau terselenggaranya kegiatan tatap muka berkala bagi para siswa-siswi. Adapun sistematikanya yakni sekolah harus telah menyiapkan sarana penunjang, pertemuan yang dibatasi, komunikasi intens dengan orang tua siswa serta izin dari gugus tugas percepatan penanggulangan covid-19. Namun demikian ternyata kebijakan ini memunculkan polemik di tingkat kapanewon.
Panewu Playen, Muhammad Setyawan mengatakan, pada periode 15 hingga 28 November mendatang Kapanewon Playen ditetapkan sebagai zona merah. Artinya merupakan zona dengan resiko penularan paling tinggi.
“Sesuai dengan perintah atasan melalui Perbup dan juga SE Mendagri seharusnya kalau masuk zona merah kegiatan tatap muka berkala ditunda dulu ini untuk kebaikan bersama,” papar Setyawan, Jumat (20/11/2020).
Setyawan mengatakan, sejak Disdikpora sedikit memberi lampu hijau untuk kegiatan tatap muka berkala, di wilayahnya hanya ada satu sekolah yang mengajukan izin rekomendasi. Ia mengaku sedikit menyayangkan hal ini.
“Karena warga yang ada di sekolah itu, bukan semua merupakan warga di Kapanewon Playen, ketika kami ada pada risiko tinggi kemudian ada penularan di sekolah yang mau bertanggung jawab siapa,” ungkap dia.







Ia dengan tegas menolak kegiatan tatap muka berkala ini. Kedepan pihaknya akan melakukan monitoring terhadap sekolah yang telah melakukan kegiatan tatap muka berkala.
“Ada sekolah yang mengajukan izin pertengahan Oktober, tapi karena zonanya merah kami minta untuk dihentikan dan mereka manut,” kata dia.
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Playen, Syaebani mengatakan, sejak pertengahan Oktober pihaknya telah melaluka pertemuan berkala para siswa. Adapun pertemuan ini sendiri juga sangat patuh dengan protokol kesehatan.
“Misalnya satu kelas kami bagi menjadi tiga, dengan sistem konsultasi pembelajaran jika ada kendala saat daring,” pungkas dia.
Sebelumnya, Kadisdikpora Kabupaten Gunungkidul Bahron Rasyid memaparkan, sedikitnya ada 80% sekolah yang sudah melakukan tatap muka berkala. Kegaitan ini dilaksanakan untuk meretaskan permasalahan-permasalahan pembelajaran siswa selama daring.
“Jadi bukan KBM, hanya sekedar konsultasi,” kata Bahron.
-
Olahraga1 minggu yang lalu
Mengenal Demon Pratama, Pemuda Gunungkidul yang Masuk Timnas Bola Pantai Indonesia
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Bupati Copoti Reklame Tak Berizin yang Bertebaran di Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Purna Tugas, Mantan Bupati Sunaryanta Pulang dengan Berlari 8 Km
-
Hukum3 minggu yang lalu
TNI dan Satgas PKH: Garda Terdepan dalam Penegakan Hukum Perkebunan Sawit Ilegal
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Bupati Endah Soroti Banyaknya Kasus Perselingkuhan yang Melibatkan ASN
-
Hukum3 minggu yang lalu
Terlibat Kasus Pemyimpangan TKD Sampang, Dirut Perusahaan Tambang Resmi Ditahan
-
Uncategorized1 minggu yang lalu
Sejumlah Siswa SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Gunungkidul Lolos SNBP
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Seorang Penambang Batu Meninggal Usai Tertimpa Runtuhan Batu Besar
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
MBG di Gunungkidul Tetap Berjalan Selama Ramadhan, Berikut Menu yang Akan Dibagikan
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Tren Takbir Keliling Gunakan Sound System, Ini Strategi Pemkab, FKUB dan Polisi
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Tebing di Tanjakan Clongop Longsor, Akses Jalan Ditutul Total
-
film3 minggu yang lalu
Film horor “Singsot: Siulan Kematian”, Bawa Petaka saat Magrib