Pemerintahan
95 Anak Ajukan Dispensasi Nikah, Pemerintah Gencarkan Gerakan Anti Pernikahan Dini





Wonosari,(pidjar.com)– Angka pernikahan dini di Kabupaten Gunungkidul kian bertambah. Belum genap dua pekan, di bulan Agustus ini tercatat sudah ada 5 pengajuan dispensasi nikah ke Pengadilan Agama Wonosari. Secara keseluruhan, sudah terdapat 95 pengajuan dispensasi nikah sepanjang tahun 2023 ini yang didominasi pasangan perempuan hamil terlebih dahulu.
Humas Pengadilan Agama Wonosari, Mudara, mengatakan angka pengajuan dispensasi nikah di Gunungkidul secara grafik memang meningkat. Menurutnya, fenomena tersebut dikarenakan perubahan batas umur pasangan yang awalnya 16 tahun kemudian dirubah menjadi 19 tahun melalui keputusan Mahkamah Agung. Disinggung mengenai alasan pengajuan dispensasi, ia menyebut jika alasan didominasi karena pasangan perempuan sudah dalam kondisi hamil terlebih dahulu.
“Tidak semua hamil duluan, ada juga yang dijodohkan orangtuanya. Tapi pengajuan juga tidak langsung dikabulkan karena hakim akan menelusuri alasan pengajuan dispensasi tersebut,” jelas Humas Pengadilan Agama Wonosari, Mudara, Jumat (11/08/2023).
Panitera Muda Hukum, Pengadilan Agama Wonosari, Khoiril Basyar menyebut pada awal bulan Agustus ini sudah terdapat lima pengajuan dispensasi nikah ke Pengadilan Agama Wonosari. Dari data yang ada, ia mengatakan jika keseluruhan pengajuan dispensasi nikah pada tahun ini sebanyak 95 pengajuan yang masuk.
“Tidak semua putusan diterima atau diputus oleh hakim, beberapa pengajuan masih dalam proses dan dari jumlah pengajuan tadi sudah ada 85 pengajuan yang diputus,” sambung Khoiril Basyar





Senada dengan Mudara, ia mengatakan pengajuan dispensasi nikah di Gunungkidul setiap tahunnya cenderung tinggi. Ia mencontohkan seperti pada tahun 2022 kemarin dimana pengajuan dispensasi nikah mencapai 171 perkara. Adapun pada tahun ini jumlah pengajuan terbanyak tercatat pada bulan Januari lalu dengan 19 pengajuan.
“Tingginya pengajuan itu juga dipengaruhi perubahan batas umur, kalau dari grafik ya memang cenderung meningkat,” tandasnya.
Sementara itu, Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengatakan mengatakan media sosial sangat berpengaruh besar dalam kondisi ini. Dimana pergaulan anak semakin luas dan mengakibatkan hamil di luar nikah. Kondisi hamil di luar nikah itu berpengaruh terhadap indeks Pembangunan manusa (IPM) Gunungkidul.
Menurutnya sudah banyak program yang dijalankan dengan menyasar ke kapanewon maupun di kalurahan, seperti halnya dengan Gerakan anti pernikahan dini. Langkah tersebut menjadi salah satu strategi agar orang orangtua turut membantu melakukan pencegahan persoalan yang menjadi penyebab tingginya permohononan dispensasi nikah.

-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Berduaan di Kamar Kost Hingga Open BO, Sejumlah Wanita Muda Digerebek Warga
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Laka Maut di Jalan Panggang Imogiri, Pemotor Meregang Nyawa
-
Sosial3 minggu yang lalu
Kisah Allin, Anak Guru PAUD Yang Terima Beasiswa Dari 7 Universitas Luar Negeri
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Laka Maut di Rongkop, Seorang Pelajar Tewas Usai Terlempar Sejauh 15 Meter di Jurang
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Banyak ASN dan Keluarga Mampu Masuk Daftar DTKS, Dinsos Gunungkidul Coret 30 Ribu Data
-
Pariwisata3 minggu yang lalu
Plesiran ke Obelix Sea View, Menikmati Sunset di Atas Tebing Pinggir Pantai Selatan Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Kisah Pilu Ratno, Pekerja Bangunan Yang Harus Kehilangan 2 Tangannya Karena Tersengat Listrik
-
Sosial1 minggu yang lalu
Menang Banding Usai Dipecat Karena Berselingkuh, Mantan ASN Minta Diaktifkan Bupati
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Pemerintah Gunungkidul Akan Buka Pendaftaran 439 Formasi PPPK
-
Sosial1 minggu yang lalu
Sosok Soleh Eko Wibowo, Rela Mulung Usai Pulang Sekolah Demi Bantu Ekonomi Keluarga
-
Hukum3 hari yang lalu
Tertangkap Basah Saat Beraksi Curi Kambing, Dua Pria Gunungkidul Babak Belur Diamuk Warga
-
Sosial2 hari yang lalu
Siswa Gunungkidul Yang Tak Malu Memulung Usai Pulang Sekolah Mendapat Perhatian Khalayak