Sosial
Telaga Kering, Warga Saptosari Terpaksa Beli Air
Saptosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Musim kemarau yang berdampak pada sulitnya air bersih mulai dirasakan warga. Salah satunya ialah di wilayah Padukuhan Dondong, Kalurahan Jetis, Kapanewon Saptosari. Air telaga yang selama ini menjadi sumber air bagi warga setempat mulai kering kerontang, ratusan warga terpaksa harus membeli air bersih guna mencukupi kebutuhannya.
Salah seorang warga setempat, Kayun Karyono, mengatakan selama ini ratusan keluarga yang berada di Padukuhan Dondong dan Padukuhan Mojosari, Kalurahan Jetis sangat bergantung pada air telaga untuk mencukupi kebutuhan air bersih untuk berbagai aktifitas. Namun sejak bulan April lalu, air telaga perlahan menyusut karena sudah masuk musim kemarau hingga akhirnya pada awal bulan Mei lalu air telaga tersebut sudah kering kerontang.
“Bagian dasar telaga kondisinya sampai pecah-pecah, ya karena tiga bulan ini sudah tidak ada air hujan yang bisa ditampung ditelaga,” jelas Kayun Karyono, Jumat (11/08/2023).
“Ya sangat bergantung dengan air itu, biasanya untuk air ternak, mencuci, dan sebagian untuk mandi,” sambungnya.
Lebih lanjut, sekitar 400 keluarga menggantungkan kebutuhan airnya pada telaga tersebut. Saat sudah mengering seperti saat ini, ratusan keluarga tersebut mau tak mau harus membeli air dari penyedia air bersih secara swadaya dengan kisaran harga Rp. 130 ribu sampai Rp. 140 ribu per tangkinya. Meskipun sudah menjadi fenomena tahunan, ia berharap pemerintah dapat membantu meringankan beban warga dalam membeli air tangki. Disebutnya di wilayah setempat sudah terdapat pipa PDAM namun tidak beroperasi dengan maksimal.
“Ya cuma bisa pasrah dan harapannya ada bantuan droping air bersih, satu tangki ini biasanya bisa dimanfaatkan sekitar dua minggu tergantung jumlah jiwa keluarganya,” harapnya.
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, menyampaikan kebutuhan air bersih bagi masyarakat Gunungkidul cukup tinggi. Permasalahan muncul ketika musim kemarau sejumlah wilayah kekurangan pasokan air bersih baik untuk kebutuhan hewan ternak ataupun rumah tangga. Menghadapi persoalan tersebut, pihaknya kini tengah mengupayakan penambahan jaringan air bersih dari PDAM untuk menjangkau wilayah yang masih kesulitan air bersih saat musim kemarau.
“Di akhir tahun ini rencananya PDAM akan melakukan normalisasi sungai bawah tanah. Itu untuk mengangkat air dari sungai bawah tanah guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” pungkasnya.
-
Sosial6 hari yang lalu
Momen Sunaryanta Menyamar Untuk Nonton Karnaval HUT Gunungkidul
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Habiskan Anggaran 41 Miliar, Puluhan Titik Ruas Jalan Gunungkidul Diperbaiki
-
Olahraga3 minggu yang lalu
PON XXI Aceh, PDBI Gunungkidul Sabet Juara Umum 2
-
Sosial6 hari yang lalu
Hari Jadi ke 194, Gunungkidul Night Carnival Jadi Momen Tingkatkan Ekonomi dan Eksistensi Kesenian
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Kejurkab Gunungkidul, Ganeksa Bhumikarta Rebut Gelar Juara Putra
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Tertabrak Fortuner, Pemotor di Gunungkidul Terseret 20 Meter Hingga Tewas
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Ratusan Kilometer Jalan Rusak, Pemerintah Usulkan Perubahan Status di Sejumlah Titik
-
Hukum4 minggu yang lalu
Ngaku Bisa Gandakan Uang, Dukun di Gunungkidul Diringkus Polisi
-
Hukum2 minggu yang lalu
Sempat Disekap di Rumah Kosong, Siswi 11 Tahun Dicabuli Pemuda Bejat
-
Sosial4 minggu yang lalu
Ardi di Depan Umat Katholik: Hanya di Era Sunaryanta Insiden SARA Tak Pernah Terjadi
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran dari Pusat Untuk Pengembangan Pangan Akuatik di Gunungkidul
-
Politik1 minggu yang lalu
Rekomendasi DPP PDIP Turun, Pimpinan Definitif DPRD Gunungkidul Segera Dibentuk