Peristiwa
Gelombang Pasang Makan Korban, Kapal Nelayan Karam Terhempas ke Karang






Girisubo,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Gelombang tinggi yang masih terjadi di kawasan pantai selatan Gunungkidul meminta korban. Akibat terjangan gelombang tersebut, kapal milik nelayan mengalami kerusakan Jumat (14/06/2019) dini hari tadi. Beruntung meski sampai berakibat karamnya kapal, tidak ada korban dalam insiden ini.
Diungkapkan oleh Ketua SAR Satlinmas Wilayah I, Sunu Handoko rusaknya kapal tersebut pertama kali diketahui sekitar pukul 02.00 WIB. Saat itu, gelombang pasang tengah terjadi. Derasnya gelombang membuat jangkar kapal yang sedang di parkir di dermaga Pantai Sadeng terlepas. Hal ini berdampak ketika gelombang besar susulan datang, kapal langsung terhempas ombak.
“Kapal milik Salam warga Botodayaan, Kecamatan Girisubo itu terhempas ke batu karang dan menyebabkan kerusakan pada bagian kapal. Tak lama kemudian, kapal tenggelam,” ucap dia, Jumat siang.
Atas kejadian tersebut, pihaknya bersama nelayan lain langsung berusaha mengevakuasi kapal ke darat. Setelah dievakuasi diketahui kapal mengalami kerusakan pada bagian badan kapal.
“Mungkin akibat benturan itu kapal mengalami keretakan. Saat ini dalam proses perbaikan,” kata Sunu.







Ia mengatakan, akibat kejadian tersebut pemilik kapal mengalami kerugian sebesar Rp 25 juta. Menurutnya, meski sampai merusak kapal nelayan, gelombang tinggi yang terjadi saat ini tidak sampai di lapak-lapak milik para pedagang. Namun begitu pihaknya menghimbau kepada para warga di kawasan pesisir untuk tetap waspada.
“Saat ini ketinggian gelombang masih 3 sampai 4 meter. Cuaca mendung dan tadi sempat gerimis. Kita himbau untuk selalu waspada,” ujarnya.
Diketahui pula, kerusakan kapal akibat gelombang tinggi juga terjadi dialami oleh para nelayan di pantai Baron. Di lokasi tersebut sedikitnya ada 5 kapal mengalami kerusakan.
“Selasa kemarin ada 5 kapal mengalami kerusakan ada yang berlubang dan ada juga yang pecah,” kata Bendahara Kelompok Nelayan Baron Mina Samodra, Sarno.
Selama gelombang tinggi kali ini nelayan mengurungkan niatnya untuk melaut dalam beberapa hari terakhir. Ia tidak bisa memastikan kapan para nelayan akan mulai melaut kembali. Ia bersama kawan-kawan nelayan masih memantau kondisi gelombang. Jika dirasa sudah aman, maka barulah nelayan kembali melaut.
“Kita masih nunggu gelombangnya stabil dulu, kalau prediksinya selama tiga hari tetapi namun kita tidak mau ambil resiko terlalu berbahaya,” imbuhnya.
Smentara itu, Ketua SAR Satlinmas Wilayah II, Marjono mengatakan kenaikan gelombang pada hari ini mencapat 17,5 kaki atau berkisar 5 meter. Pihaknya telah memberikan himbauan kepada masyarakat yang berada di kawasan pesisir untuk waspada.
“Kami sudah informasikan kepada nelayan dan juga masyarakat sekitar kalau gelombang mengalami kenaikan,” kata dia.