Sosial
BAPER, Dit Samapta Polda DIY Bagi-bagi Air dan Sembako Kepada Warga Terdampak Kekeringan






Tanjungsari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Lebih dari 128 hari terakhir ini sebagian masyarakat Kabupaten Gunungkidul mengalami kekurangan air bersih lantaran musim kemarau yang berdampak pada kekeringan. Kondisi seperti ini mendorong sejumlah pihak untuk terlibat dalam meringankan beban masyarakat dalam mendapatkan air bersih untuk pemenuhan kebutuhan mereka. Tak hanya kalangan masyarakat umum saja, kepedulian terhadap bencana kekeringan juga dilakukan oleh Dit Samapta Polda DIY. Pada Rabu (21/08/2019) pagi kemarin, para polisi ini memberikan bantuan puluhan tangki air bagi masyarakat terdampak kekeringan.
Dir Samapta Polda DIY, Kombes Faried Zulkarnaen melalui Kasubdit Dalmas Polda DIY, AKBP Hadi Sutomo mengatakan, jajaran Dit Samapta Polda DIY memberikan sedikitnya 33 tangki air bersih bagi masyarakat Desa Hargosari, Kecamatan Tanjungsari. Selain memberikan bantuan berupa air bersih, pihaknya juga memberikan 100 paket sembako untuk masyarakat setempat.
Menurut Hadi, pemberian bantuan ini sebagai bentuk keperdulian polisi sebagai pengayom masyarakat. Hal ini juga untuk menunjukkan jiwa sosial dan membangun kedekatan dengan masyarakat. Adapun dalam kegiatan ini, prinsip yang dipegang oleh para anggota kepolisian yakni menjadikan diri sebagai polisi yang menggerakkan revolusi mental dan pelopor tertib sosial. Program ini sendiri juga sebagai sarana pendukung program promoter yang dicanagkan oleh Kapolri.
“Bisa disebut juga kegiatan ini adalah BAPER yang artinya Bhayangkara Perduli Masyarakat,” kata AKBP Hadi Sutomo, Kamis siang.







Lebih lanjut ia mengatakan, polisi juga berperan dalam segala hal yang berkaitan dengan masyarakat. Pihaknya juga cukup mengapresiasi para polisi ataupun gabungan dari satuan maupun alumni yang juga memberikan bantuan air bersih bagi masyarakat Gunungkidul. Kepedulian ini sangat penting mengingat daerah ini menjadi salah satu kabupaten yang terdampak kekeringan cukup parah dibandingkan dengan wilayah lain.
“Kegiatan ini sebagai wadah untuk berbagi kepada sesama. Terlebih pada mereka yang memang membutuhkan air bersih,” tambah dia.
Sebagaimana diketahui, Kabupaten Gunungkidul menjadi kabupaten terparah yang terdampak kekeringan di tahun 2019 ini. Dari pemerintah kabupaten sendiri telah memberikan bantuan air bersih dengan sistem droping air. Selain ratusan ribu masyarakat terdampak kekeringan, ribuan hektare lahan pertanian milik petani pun juga terdampak kekeringan. Salah satunya yakni kecamatan Tanjungsari yang juga terdampak kekeringan.
Selain program dari pemerintah, bantuan dari pihak-pihak dermawan sendiri juga sudah banyak yang masuk memberikan bantuan droping air.