Sosial
Terdampak Kekeringan, Belasan Hektar Lahan Pertanian Alami Puso






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Dampak kekeringan memang sangat merepotkan bagi warga Gunungkidul. Tak hanya berimbas pada pemenuhan kebutuhan air untuk kehidupan warga, kekeringan juga berdampak pada lahan pertanian. Saat ini, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul mencatat ada belasan hektar lahan pertanian yang terancam gagal panen lantaran puso akibat kekeringan.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto mengatakan, berdasarkan pantauan jajarannya, total telah ada 48 hektar lahan pertanian yang terdampak kekeringan. Dari jumlah tersebut, sekitar 18 hektar mengalami puso.
“Kalau secara prosentase, memang kecil, hanya 18 hektar saja, hanya 0,81 % dari luasan lahan pertanian seluruhnya,” ujar Bambang, Rabu (11/07/2018) siang.
Ia jelaskan lebih lanjut, tersendatnya sektor pertanian Gunungkidul ketika musim kemarau tiba memang sudah menjadi hal yang biasa. Pasalnya, sebagian besar lahan pertanian di Gunungkidul memang merupakan lahan tadah hujan.
Terkait dengan hal tersebut, para petani sendiri memang telah mempersiapkan diri. Para petani menanam tanaman pada masa masuk ke kemarau hanya diperuntukan bagi pakan ternak, dan bukan untuk produksi.







“Para petani sudah terbiasa, sehingga sudah memperhitungkan,” papar Bambang.
Meski begitu, dinas yang dipimpinnya ditegaskan Bambang terus berupaya meningkatkan produktifitas pertanian. Salah satunya dengan memberikan bantuan pertanian kepada para petani. Hari ini pemerintah kabupaten Gunungkidul menyerahkan alat pertanian dari pemerintah pusat diantaranya 30 unit traktor roda rdua, 8 unit cultivator, 31 pompa air, 9 unit power threser, dan 1 traktor roda empat.
"Hari ini kita serahkan bantuan pertanian, mulai handtraktor, traktor hingga pompa air," katanya
Sementara itu, Bupati Gunungkidul Badingah mengatakan, pihaknya mengapresiasi para petani yang terus berjuang di musim kemarau meski diakuinya tidak mudah. Sebab, lahan pertanian di Gunungkidul sebagian besar merupakan lahan kering.
"Pertanian Gunungkidul hasilnya luar biasa, kita mampu menghasilkan 302 ribu ton padi, ini berkat kerja keras para petani,"katanya
Ketua Kelompok Tani Sido Dadi, Desa Pundungsari, Kecamatan Semin, Suhadi mengatakan, pihaknya tetap mampu berproduksi meski mulai masuk musim kemarau. Pihaknya saat musim hujan kemarin mampu menghasilkan 13 ton padi per hektarnya.
"Dibantu pendampingan dari Dinas Pertanian dan Pangan, 90 hektar lahan pertanian kelompok tani kami hasilnya cukup memuaskan," katanya
Dia mengatakan, untuk musim kemarau saat ini luasan lahan pertanian hanya separuhnya yang ditanami.
"Kami meminta bantuan embung dan pipanisasi agar air bisa sampai ke lahan pertanian,"katanya