Connect with us

Pendidikan

Psikiater : Empati Orang Tua Dibutuhkan Anak saat Sekolah Online

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Selama masa belajar di rumah yang sudah berjalan hampir satu tahun tentu berdampak pada psikis anak maupun orang tua. Empati orang tua sebagai dukungan terhadap anak ternyata sangat dibutuhkan saat masa pembelajaran online.

Psikiater Gunungkidul dr. Ida Rochmawawati SpKJ mengatakan, pada dasarnya manusia merupakan makhluk pembelajar. Dalam kondisi apapun mereka siap menyesuaikan diri.

“Apalagi kalau anak-anak, mereka lebih fleksibel, kenapa banyak anak yang setres saat belajar di rumah itu sebenarnya lebih pada reaksi orangtua yang berlebihan,” ujar Ida, Sabtu (13/02/2021).

Ida menambahkan, perbedaan anak dengan orang dewasa tentu saja ada pada pola pikir dan perilaku. Anak belum pernah menjadi orang dewasa, sementara orang tua pernah ada pada posisi anak.

Berita Lainnya  Stok Minyak Goreng Masih Langka di Pasar Tradisional

“Orang tua jauh bisa berpikir tentang apa yang terjadi saat ini, sedangkan anak tidak bisa memahami. Persepsi negatif orangtua dapat mempengaruhi anak dalam belajar saat pandemi,” jelas Ida.

Oleh karena itu, orangtua harus mampu menciptakan kondisi dimana semua kondisi bisa dilewati dengan menyenangkan. Di masa pandemi ini baik guru, siswa ataupun orang tua sedang melakukan penyesuaian.

“Tugas tugas belajar itu juga tidak bisa disalahkan, karena guru juga mencari bentuk penilaian sekarang yang diharapkan orang tua lebih empati,” kata Ida.

Bentuk empati yang bisa dilakukan oleh orangtua misalnya dengan melakukan pendampingan saat anak belajar. Orangtua harus memahami betul proses pembelajaran selama masa pandemi.

Berita Lainnya  Nilai Ganti Rugi Ganjil, Pembebasan Proyek Jalan Anyar Kemadang-Sepanjang Dipertanyakan Warga Terdampak

“Jadi semisal tiba waktu sekolah online, bapak atau ibu bisa duduk di dekat anak, menyentuh bahu anak agar mereka bisa nyaman dan senang dalam belajar,” papar dia.

Kepekaan emosi, lanjut Ida menjadi tidak maksimal karena sebagai manusia sosial saat ini harus sangat membatasi antara satu orang dan yang lainnya. Sehingga peran keluarga dibutuhkan agar anak bisa mengelola emosi dengan baik.

“Yang perlu ditekankan, jika orang tua setres dalam mendampingi belajar, anak juga akan merasa lebih tertekan,” pungkas Ida.

 

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata1 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler