Connect with us

Sosial

Menelisik Peluang Budidaya Bonsai Santigi di Masa Pandemi

Diterbitkan

pada

BDG

Tepus,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Tanaman hias belakangan ini banyak diminati oleh masyarakat umum dan kalangan tertentu. Sama seperti dengan pohon santigi yang kemudian diubah bentuk menjadi bonsai, selama masa pandemi tanaman tersebut juga banyak diminati oleh pecinta tanaman hias.

Seperti yang diungkapkan oleh Wahyu Iskandar warga Kalurahan Sidorejo, Kapanewon Tepus. Sejak pandemi berlangsung banyak orang hanya beraktivitas di rumah saja, hal ini menimbulkan kebosanan tersendiri. Tak jarang mereka memanfaatkan waktu yang luang itu untuk mengurus tanaman.

Berbagai jenis tanaman hias dicari oleh para pecinta tanaman tersebut, salah satunya yaitu bonsai santigi yang memiliki keunikan tersendiri. Seperti daunnya yang kecil, sehingga ketika terkena angin akan menghasilkan gerakan yang bagus. Proses pengerjaan pohon ini menjadi sebuah bonsai yang apik relatif lebih singkat jika dibandingkan bonsai lainnya.

Berita Lainnya  Mati Mendadak, Sapi di Girisubo Disembelih dan Dijual ke Jagal

Banyak dicari memang untuk jenis ini. Saya jual bibit dari harga 50 ribu, kalau untuk yang sudah jadi tentu harganya sampai piluhan juta karena ini kan juga seni,” kata Wahyu Iskandar.

Merawat bonsai santigi menurutnya tidaklah susah. Hanya saja membutuhkan waktu khusus yang sekiranya longgar, untuk.mengecek detail satu persatu cabang dan daun. Kemudian rutin disiram saat pagi hari, tumbuhan lain yang tumbuh di sekitar pot harus dibersihkan agar tidak menghambat pertumbuhannya.

Perawatan bonsai ini butuh ketelitian dan keuletan, harus sabar juga,” sambung dia.

Pria tersebut telah menggeluti seni bonsai sejak puluhan tahun silam. Ratusan bonsai sudah ia buat dan laku dipasaran. Di pekarangan rumahnya saja sekarang ada ratusan tanaman bonsai berbagai ukuran mulai dari bibit pohon hingga pohon bonsai yang dirawatnya selama puluhan tahun.

Berita Lainnya  Kades Jagoan Dilantik, Dua Pemuda Laksanakan Nadzar Jalan Kaki 17 Jam Dari Yogyakarta ke Hargosari

Selama ini, pecinta bonsai yang mencari karyanya tidak hanya berasal dari Gunungkidul saja melainkan dari luar Jawa. Beberapa di antaranya dari Palembang dan daerah lainnya.

Saking banyaknya peminat saat kondisi pandemi ini perlahan harganya mulai naik,” tutupnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

bisnis2 bulan yang lalu

Tegaskan Komitmen di Hari Bumi, KAI Bandara Wujudkan Langkah Menuju Masa Depan Berkelanjutan

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April, PT Railink sebagai operator KAI...

Pariwisata3 bulan yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 bulan yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis5 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

Berita Terpopuler