fbpx
Connect with us

Peristiwa

Mati Mendadak, Sapi di Girisubo Disembelih dan Dijual ke Jagal

Diterbitkan

pada

BDG

Girisubo,(pidjar.com)–Rentetan ternak sapi mendadak seolah menjadi teror bagi para peternak di Gunungkidul. Merebaknya kasus antraks dan berujung pada sempat ditetapkannya temuan anthraks di Kabupaten Gunungkidul sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) tentu patut diwaspadai kala sapi atau kambing mengalami mati mendadak. Kesadaran para pemilik ternak untuk tidak menjual atau menyembelih hewan yang mati mendadak tersebut menjadi salah satu kunci utama agar bakteri berbahaya ini tidak menular ke manusia.

Tak mau mengalami rugi, Wt warga Ngreyung, Pucung, Girisubo terlanjur menjual sapinya yang tiba-tiba ambruk sakit mendadak kepada blantik. Diketahui penjualan sapi sakit ini dilakukan pada Senin (20/01/2020) siang kemarin.

Ykm, blantik yang membeli sapi tersebut menceritakan, kejadian bermula kala Wt memberikan pakan dan minum untul sapi. Namun, selang beberapa saat kemudian, sapi tersebut ambruk dan kejang.

Berita Lainnya  Puluhan SD di Gunungkidul Masukkan Pelajaran Membatik ke Kurikulum

“Saat itu saya dipanggil Pak Wt untuk menyembelih,” ujar dia, Selasa (21/01/2020).

Wt pun menjual sapi sakit tersebut dengan harga Rp. 1 juta. Oleh Yt, daging bangkai sapi kemudian diangkut dengan menggunakan mobil menuju ke lokasi salah satu jagal di Pracimantoro, Wonogiri.

“Kalau dijual hidup sekitar Rp. 14 juta, berhubung mati hanya laku sejuta,” imbuhnya.

Sementara itu, Bhabinkamtibmas Desa Pucung, Bripka Pujo membenarkan peristiwa dijualnya hewan sakit yang telah disembelih itu. Namun demikian, ia tidak mengetahui persis mengenai kronologinya.

“Kejadian kemarin, tiba-tiba ada hewan sakit dan disembelih dan dijual ke Praci,” tandas Bripka Pujo.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler