Peristiwa
Sempat Viral Mengenai Postingan Tentang Keluhan Pembayaran Tiket Retribusi, Ini Penjelasan Dinas






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Sebuah postingan di salah grup satu media sosial tentang pengalaman seorang wisatawan di obyek wisata Gunungkidul sempat ramai diperbincangkan. Dalam postingan tersebut mencurahkan keluh kesah wisatawan lantaran membayar 35 ribu untuk masuk ke obyek wisata dan hanya diberi 3 tiket retribusi padahal untuk 7 orang. Hal ini kemudian ditanggapi oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul.
Akun salah satu pengguna facebook mengunggah keluhan yang berisi adanya rombongan wisatawan sebanyak 7 orang yang hendak berlibur ke pantai Gesing. Di TPR kemudian diminta membayar 35 ribu rupiah karena per orang 5 ribu. Petugas jaga kemudian memberikan karcis hanya 3 lembar saja, hal itu baru disadari olehnya setelah beberapa saat, kesal dengan apa yang dialami pemilik akun tersebut lantas mencurahkan keluh kesahnya digrup media sosial.
Menanggapi apa yang tengah ramai itu, Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul, Harry Sukmono mengatakan, pihaknya telah mengklarifikasi kepada pemilik akun dengan menghubungi melalui pesan facebook.
“Kami sudah klarifikasi kepada yang bersangkutan. 3 lembar karcis itu bisa dicek isinya,” kata Harry Sukmono.
Ia menjelaskan ada 7 varian tiket retribusi pantai Gunungkidul, diantaranya 1 lembar berisi 1 orang, berisi 2 orang, berisi 4 orang, berisi 8 orang, berisi 10 orang, berisi 30 orang dan berisi 40 orang. Menurutnya varian tiket ini sebagai bagian dari peningkatan kualitas pelayanan Dinas Pariwisata agar kecepatan dan ketepatan layanan kepada wisatawan lebih baik.







“Jadi pelayanannya lebih mudah dan cepat kalau tiketnya beragam,” imbuhnya.
Dengan adanya kejadian tersebut ia berharap wisatawan lebih jeli lagi dalam mencermati tiket retribusi yang diberikan oleh petugas. Atau jika kurang jelas bisa meminta penjelasan dari petugas yang ada di TPR.
“Pastikan bahwa karcis yang diterima sesuai dengan yang dibayarkan saat masih di lokasi pembayaran, sehingga apabila ada keluhan bisa diselesaikan di lokasi,” ucap Harry.
Hal ini menjadi pengalaman bersama, pemerintah berupaya semaksimal mungkin dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan wisatawan yang masuk ke Kabupaten Gunungkidul.