Pemerintahan
Pemkab Gunungkidul Gencarkan Vaksin PMK pada Hewan Ternak






Wonosari,(pidjar.com)– Menjadi salah satu daerah dengan penghasil hewan ternak, pemerintah menaruh perhatian lebih pada kesehatan hewan-hewan milik para warga. Salah satunya yaitu dengan terus digencarkannya pemberian vaksin untuk mencegah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan khususnya sapi.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul, Wibawanti Wulandari mengatakan vaksinasi PMK ini merupakan langkah antisipatif untuk mencegah terjadinya kasus. Mengingat beberapa waktu lalu, kasus ini merebak di sejumlah daerah dan beberapa ternak di Gunungkidul juga mengalami penyakit ini.
“Kasus PMK di Gunungkidul tergolong landai. Namun kami berkomitmen untuk mengantisipasi penyebarannya dengan pemberian vaksin ini,” kata Wibawanti Wulandari.
Petugas kesehatan hewan sendiri secara bertahap memastikan seluruh populasi ternak mendapatkan perlindungan yang optimal. Adapun dalam vaksinasi PMK ini, pemerintah menargetkan minimal 70 persen populasi ternak dapat tervaksin.
Ia menjelaskan, ternak yang terpapar PMK tidak bisa diobati, akan tetapi gejala yang timbul dapat diredakan dengan pengobatan simptomatis. Ternak yang terpapar penyakit ini, biasanya bisa sembuh dengan sendirinya dengan kekebalan imunitas tubuh hewan yang terbentuk.







“Selain dengan pemberian vaksin pada ternak kami juga tekankan mengenai pembatasan lalu-lintas ternak dari dan menuju ke daerah wabah, pemusnahan terbatas hewan tertular dan yang terpapar (stamping out),” imbuhnya.
“Untuk menghilangkan virus PMK juga dilakukan dekontaminasi kandang, peralatan, kendaraan dan bahan lainya yang dapat menularkan penyakit atau disposal bahan yang terkontaminasi serta membentuk kekebalan pada hewan peka dengan vaksinasi,”kata Wibawanti.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, dinas juga melakukan upaya pencegahan berupa Pelayanan Terpadu Hewan (Yanduwan) ternak meliputi pemberian vitamin dan obat cacing untuk peningkatan kesehatan dan imunitas ternak.
“Prinsip selain upaya-upaya yang dilakukan oleh petugas kesehatan ini, masyarakat juga harus berperan aktif. Apabila ditemukan hewan ternak dengan gejala mulut keluar lendir berlebih atau berbusa, luka seperti sariawan di lidah, gusi, kuku kaki, pada kambing atau sapi agar segera melaporkan ke Puskeswan terdekat,” pungkas Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan.
-
event15 jam yang lalu
Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya
-
Uncategorized10 jam yang lalu
Perebutan Gelar Triple Crown 2025 di Indonesia Indonesia Derby 2025
-
musik11 jam yang lalu
Tahun ke-11, Prambanan Jazz Festival Gaet Kenny G dan EAJ
-
Budaya10 jam yang lalu
Yogyakarta International Dance Festival Digelar di Jogja, Diikuti 8 Negara