Pemerintahan
Berbasis Ekowisata, Desa Pampang Bangun Bumi Perkemahan Mewah


Paliyan,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Desa Pampang, Kecamatan Paliyan terus dikembangkan. Bumi perkemahan yang rencananya akan didirikan sendiri tersebut akan dipisahkan menjadi dua, yakni bumi perkemahan untuk pelajar dan satunya lagi yang istimewa adalah dikhususkan untuk para wisatawan yang menyukai suasana kemewahan.
Kepala Desa Pampang, Iswandi mengatakan, pembangunan bumi perkemahan yang digadang-gadang bakal menjadi simbol kebangkitan pariwisata Pampang tersebut sampai saat ini telah menelan dana ratusan juta rupiah. Namun demikian, proses pembangunan baru mencapai setengah jalan dari yang direncanakan.
“Sudah sampai 50 persen, Dana awal itu Rp 200 juta dari Dinas Pariwisata Provinsi dan Kementrian Pariwisata. Kemudian ditambah dari APBDes sebanyak Rp 50 Juta,” kata Iswandi, Sabtu (06/10/2018).
Ia mengatakan, dari desain yang ada, di lokasi tersebut akan dibangun dua bumi perkemahan dengan spesifikasi berbeda. Sebab dalam perencanaan, bumi perkemahan itu selain untuk para pelajar juga ditujukan untuk para wisatawan.
Untuk bumi perkemahan yang diperuntukan bagi kalangan wisatawan, pihaknya memberikan fasilitas-fasilitas khusus. Selain lebih luas dibandingkan dengan bumi perkemahan yang diperuntukan bagi kalangan pelajar, pihaknya juga memberikan fasilitas berupa wifi serta ornamen penghias. Hal ini nantinya akan membuat suasana alam namun juga instagramable bisa tercipta. Bumi perkemahan untuk wisatawan ini juga dilengkapi dengan tata lampu yang tentunya akan membuat suasana semakin syahdu.
“Untuk yang umum kita bedakan dengan suasana yang lebih glamour memang. Sasarannya nanti bisa wisatawan luar daerah, atau sekalian wisatawan mancanegara,” kata Iswandi.

Desain fasilitas yang akan dibangun di bumi perkemahan Desa Pampang
Di sekitar bumi perkemahan, juga akan dibangun lokasi pasar kuliner khusus khas Desa Pampang. Sehingga nantinya para wisatawan yang berkunjung dapat menikmati sajian berbeda dengan yang ada di tempat lain.
“Meskipun sama-sama bumi perkemahan misalnya, akan tetapi kita suguhkan sesuatu yang berbeda. Ini merupakan cara khusus kami membuat wisatawan kecanduan bahkan menarik wisatawan lain untuk datang,” kata dia.
Iswandi menjelaskan, saat ini RTH yang ada meski belum sepenuhnya selesai sudah dapat dimanfaatkan. Ia juga mengaku saat ini, pihaknya belum menerapkan penarikan khusus bagi para pengunjung yang ingin menikmati suasana maupun fasilitas yang tersedia di lokasi itu.
“Setiap sore hari sudah ramai dikunjungi. Karena fasilitas yang dibangun sudah berfungsi dengan baik dan bisa dipergunakan,” lanjut dia.
Sebelumya ditemui di lokasi berbeda, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gunungkidul, Agus Priyanto mengapresiasi penataan RTH di Desa Pampang. Ia menyebut, kondisi alam Desa Pampang yang asri merupakan buah dari semangat masyarakat menjaga kebersihan lingkungan.
“Sangat bagus, masyarakat jadi sadar sehingga semuanya yang sudah dilakukan ini bisa dilakukan secara konsisten,” kata Agus.
-
Sosial6 hari yang lalu
Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkatkan Kapasitas Petani di Sumatera Utara
-
Uncategorized1 minggu yang lalu
Perebutan Gelar Triple Crown 2025 di Indonesia Indonesia Derby 2025
-
event1 minggu yang lalu
Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya
-
musik1 minggu yang lalu
Tahun ke-11, Prambanan Jazz Festival Gaet Kenny G dan EAJ
-
Budaya1 minggu yang lalu
Yogyakarta International Dance Festival Digelar di Jogja, Diikuti 8 Negara
-
Info Ringan4 hari yang lalu
Semarak Ulang Tahun Perak Tunas Mulia, Gelar Sarasehan Pendidikan Tamasya
-
Uncategorized2 jam yang lalu
Komitmen Dukung Kopi Lokal, KAI Daop 6 Yogyakarta Bagikan 750 Gelas Kopi Gratis ke Penumpang