Sosial
Pulang Usai Dua Bulan Tinggalkan Keluarga Demi Misi Kemanusiaan Di Palu, Aktivis Anak Meninggal Dunia Mendadak






Tanjungsari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Mengabdi pada masyarakat memang menjadi titik tumpu hidupnya. Berbagai kegiatan berbasis pelayanan masyarakat menjadi prioritas dalam kesehariannya. Adalah Wawan Kirnanto (32). Wawan merupakan seorang aktivis sosial sejak beberapa tahun lalu. Ia juga menggerakan sanggar Garuluku. Di Desa Kemadang, keterlibatan Wawan di kalangan pemuda begitu luar biasa.
Semasa hidupnya ia mendonasikan waktu sebagai pengabdi masyarakat. Pria yang baru kembali dari palu tersebut merupakan seorang aktivis atau relawan yang bergerak di bidang sosial. Namun sayang, Wawan takkan pernah dijumpai lagi dalam aktivitas-aktivitas tersebut. Ia telah tiada.
Bencana di Palu beberapa waktu lalu, menggerakkan hati Wawan untuk terbang ke kota tersebut. Sekitar kurang lebih 2 bulan lamanya ia meninggalkan keluarga demi misi kemanusiaan. Wawan bertugas untuk memberikan semangat kepada para korban bencana alam. Selama dua bulan meninggalkan bumi handayani, Wawan tidak menunjukkan tanda-tanda yang ganjil.
Wawan dikabarkan meninggal setelah sekitar empat hari kembali di bumi kelahirannya. Sangat tidak disangka memang. Wawan dengan cepat meninggalkan keluarga dan teman-teman seperjuangannya. Pasalnya selepas dari Palu tidak ada tanda-tanda jika pria berusia 32 tahun itu menderita sakit atau hal-hal yang jangal. Sepulang dari Sragen sekitar pukul 22.00 WIB juga tidak ada kejangalan dari pria yang gemar dengan motor tua itu. Namun entah kenapa, pagi tadi sekitar pukul 06.00 WIB warga dibuat gempar dengan Wawan yang dinyatakan meninggal dunia.







“Kemarin pagi saja saya masih ketemu Wawan. Kami mengobrol panjang lebar. Terus dia mengantarkan istrinya ke Sragen untuk tes CPNS,”imbuh dia.
Sosok wawan memang diakui jempol oleh kerabat dan teman-temannya. Terlebih semangat untuk melayani masyarakat.
“Kami sangat kagum dengan pribadi mas Wawan. Terus berkomunikasi sembari memberikan semangat saat dia berada di Kota Palu,” kata Warsito, rekan Wawan Kirnanto dalam kumpulan Aktivis PATBM, Jumat siang.
Kabar tersebut membuat keluarga, sejumlah aktivis dan pemuda lainnya terpukul dengan kepergian Wawan yang mendadak.
“Kurang tau penyebabnya apa. Wong pas balik dari Palu sampai kemarin tidak ada keluhan sakit, dia sehat,”tambah dia.
Lebih lanjut Warsito mengungkapkan. Rasa sosial dan pemikiran yang tinggi sangatlah diakui oleh masyarakat. Sejumlah inovasi kepemudaan merupakan gagasan Wawan serta pemuda lainnya. Sejumlah perubahan yang diakui oleh masyarakat yakni adanya Forum Anak Desa Kemadang, yang sampai maju ketingkat nasional dan diakui oleh semua orang. Kemudian pencetus Desa Ramah Anak di Gunungkidul. (Arista)