Sosial
Tekan Angka Stunting, Bupati Serukan Pola Hidup Sehat Melalui Germas
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Permasalahan sosial menjadi fokus penuntasan yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Gunungkidul. Salah satunya adalah permasalahan stunting yang masih tinggi. Berbagai upaya terus dilakukan oleh pemerintah menggandeng lintas sektoral untuk menekan dan menanggulangi kondisi ini. Bupati Gunungkidul pun berkomitmen dengan instansi terkait untuk terus bergerak melakukan penanggulangan stunting atau bayi kerdil.
Hal itu diungkapkan Bupati Gunungkidul, Hj. Badingah, S.Sos saat menghadiri acara Gerakan Masyarakat Sehat di Alun-alun Pemda Gunungkidul, Jumat (09/11/2018) pagi. Ia menekankan kepada masyarakat untuk mengkontrol segala aktifitas fisik, makanan, serta pengecekan kesehatan secara rutin sehingga segala penyakit dapat terdeteksi.
“Mari dari diri sendiri kita upayakan untuk menerapkan hidup sehat, sehingga segala permasalahan yang berkaitan dengan taraf hidup, khususnya di bidang kesehatan dapat teratasi sedini mungkin,” kata Bupati Gunungkidul.
Selain itu dirinya juga mengamati berkaitan dengan menjaga kebersihan yang sangat perlu ditekankan pada masyarakat. Edukasi kesehatan dan promosi kesehatan juga diperlukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat pada kesehatan. Tingginya angka stunting di Gunungkidul tentu diakui oleh semua kalangan, bergerak pada pola perilaku sendiri diharapkan mampu mengurangi tingginya angka stunting di Gunungkidul.
Badingah sendiri berkomitmen menggandeng lintas sektoral, dalam hal ini organisasi perangkat daerah lainnya. Mulai dari DPUPR yang berkaitan dengan pembangunan, Dinas Sosial, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak KB dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, serta instansi lainnya. Permasalahan sosial ini terus diupayakan ditanggulangi agar pertumbuhan masyarakat dan daerah lebih maju kembali.
“Diupayakan dari remaja kemudian menyasar ke masyarakat umum. Pemahaman kesehatan reproduksi pada remaja sangat perlu digali, dari remaja Gunungkidul untuk Indonesia sehat,” tambah dia.
Terpisah, Ketua Panitia Germas Gunungkidul, Heru Sulistyowati mengatakan gerakan masyarakat sehat ini terus dilakukan oleh unsur kesehatan dan beberapa lainnya. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran yang berkaitan dengan kesehatan pada semua orang. Dirinya tidak memungkiri jika sebenarnya fokus utamanya menyasar pada generasi muda atau remaja.
Tentunya ini berkaitan dengan tingginya angka stunting di Gunungkidul. Ribuan anak kerdil terus lahir di Gunungkidul, dikarenakan pola hidup yang tidak tepat, pernikahan dini yang pada umumnya dilakukan, kemudian juga berkaitan dengan permasalahan ekonomi. Stunting menjadi sorotan utama semua pihak untuk berupaya melakunan penanggunangan.
“Stunting di Gunungkidul masih tinggi jadi kami bersinergi untuk melakukan penekanan. Salah satunya ya ini kampanye Germas,” ungkap Heru Sulistyowati yang juga merupakan Direktur RSUD Wonosari.
Dari RSUD dan Dinas Kesehatan setiap tahunnya terus melakukan survei yang berkaitan dengan data perkembangan dan pertumbuhan anak-anak, baik normal maupun mereka yang masuk dalam kategori anak kerdil. Bedasarkan data yang dimiliki oleh dinas kesehatan, tahun 2017 lalu terdapat 20,06 persen mereka yang terdata stunting.
Kemudian survei di tahun 2018 ini terdapat 18,08 persen stunting, jumlah ini tentunya dapat berubah, mengingat akhir tahun masih ada kurang lebih 2 bulan lagi. Pemerintah masih akan terus melakukan pendataan berkaitan dengan update anak stunting.
“Permasalahan krusial yang harus ditanggulangi. Ini juga masuk dalam penilaian daerah maju, berkembang, atau tertinggal. Sinergi kita luar biasa, upaya pemberdayaan, pembangunan dan pendekatan kepada masyarakat terus dilakukan,” tambah dia.
Adapun dalam rangka menyongsong Hari Kesehatan Nasional, pemerintah Gunungkidul menggelar serangkaian acara kesehatan. Jumat pagi tadi diadakan senam masal, jalan sehat dan pengecekan kesehatan secara gratis. HKN ke 54 ini dikemas sedemikian rupa untuk lebih memudahkan masyarakat dalam menangkap tujuan kegiatan dan Germas.
Tidak hanya pejabat melainkan pelajar dan perwakilan masyarakat juga ikut andil dalam kegiatan ini. Beberapa kegiatan lain juga telah diadakan sejak jauh-jauh hari. Heru, menghimbau pada masyarakat untuk lebih meningkatkan kesadaran berkaitan dengan kesehatan. Meski seolah langkah yang dilakukan terlihat sepele, akan tetapi dampaknya luar biasa.
“Dicontohkan ya buang sampah pada tempatnya itu mudah sekali, tapi kesadaran masyarakat masih sangat kurang. Jadi perlu ada penekanan lah,” tutup dia.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Pemerintahan4 hari yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Olahraga2 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
‘Modal Nekat’ Garapan Imam Darto, Sukses Kocok Perut Penonton Yogya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pemerintahan6 hari yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Hukum1 minggu yang lalu
Curi 5 Potong Kayu, Warga Panggang Terancam 5 Tahun Penjara
-
Pendidikan1 minggu yang lalu
SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Siap Melaju ke Tingkat Nasional Ajang OMBN 2025
-
bisnis4 minggu yang lalu
Akhirnya! Kopi Tuku Sapa Tetangga di Yogya