Sosial
Sumber Daya Alam Melimpah, Desa Banyusoca Mulai Kembangkan Budidaya Lebah Madu
Playen,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Warga Padukuhan Kepek, Desa Banyusoca, Kecamatan Playen mulai merintis usaha tani lebah madu. Berbekal sumber daya alam yang mencukupi, diyakini produksi madu lebah hutan akan mengalir deras dan membawa dampak kesejahteraan kepada para petani lebah.
Ketua Kelompok Tani Hutan Desa Bayusoca, Sri Harjono mengatakan, usaha ternak lebah madu yang dilakukan kelompoknya ini masih dalam tahap masa uji coba. Sejauh ini menurut Harjono, perkembangan ternak lebah madu dinilai sangat positif dan sesuai dengan harapan. Ke depan ia sangat yakin apabila usaha tersebut bisa dengan cepat berkembang.
"Sangat potensial sekali. Alasannya ya karena disini merupakan hutan produksi kayu putih. Jadi bunganya banyak dan bisa untuk makanan lebah," kata Harjono, Rabu (07/02/2018) siang ketika ditemui pidjar-com-525357.hostingersite.com.
Selain kekayaan alam dari hutan pohon kayu putih, sumber pangan untuk lebah nantinya juga didukung oleh bunga-bunga dari beragam tanaman sayur mayur yang ditanam petani.
Sebagai tahap awal, pihaknya telah mengumpulkan sejumlah sarang lebah yang ada di sekitar rumah warga. Hasilnya saat ini kelompok tani tersebut telah memiliki sekitar 14 kotak sarang lebah madu.
"Kalau ada sarang lebah yang tidak diminati warga akan kami pindah ke dalam kotak," imbuh dia.
Meskipun saat ini belum mulai proses produksi, namun pihaknya memperkirakan akan dapat memperoleh keuntungan yang menjanjikan dari usaha lebah madu ini. Sebab kebutuhan madu murni saat ini sangat besar dan menjadi primadona di pasaran. Ia berpendapat bahwa berapapun nantinya hasil produksi, akan dengan mudah terserap pasar.
"Satu botol besar seukuran botol sirup itu harganya bisa sampai Rp 400 ribu. Jadi kalau bisa panen banyak, kita hasilnya juga banyak," beber Harjono.
Sementara itu, Kepala Desa Banyusoca, Sutiyono menyatakan sangat mendukung aktifitas para petani dalam mengembangkan lebah madu. Menurutnya, inisiatif semacam ini memang sangat diperlukan guna meraih kesejahteraan bersama. Apalagi usaha lebah madu ini sangat didukung dengan kondisi geografis wilayah yang memungkinkan untuk lebah berproduksi.
Ke depan bahkan pihaknya merencanakan akan berusaha mendatangkan ahli untuk memberikan pengetahuan yang tepat terhadap para petani. Dengan bantuan pengetahuan maupun teknologi yang tepat, Sutiyono optimis jika nantinya usaha ternak lebah madu di Banyusoco bisa berkembang dan menjadi aset desa.
"Sudah kita bahas dalam Musrenbang kemarin, kita akan segera realisasikan sebagai bentuk dukungan kami," kata dia.
-
Sosial6 hari yang lalu
Momen Sunaryanta Menyamar Untuk Nonton Karnaval HUT Gunungkidul
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Habiskan Anggaran 41 Miliar, Puluhan Titik Ruas Jalan Gunungkidul Diperbaiki
-
Olahraga3 minggu yang lalu
PON XXI Aceh, PDBI Gunungkidul Sabet Juara Umum 2
-
Sosial6 hari yang lalu
Hari Jadi ke 194, Gunungkidul Night Carnival Jadi Momen Tingkatkan Ekonomi dan Eksistensi Kesenian
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Kejurkab Gunungkidul, Ganeksa Bhumikarta Rebut Gelar Juara Putra
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Tertabrak Fortuner, Pemotor di Gunungkidul Terseret 20 Meter Hingga Tewas
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Ratusan Kilometer Jalan Rusak, Pemerintah Usulkan Perubahan Status di Sejumlah Titik
-
Hukum4 minggu yang lalu
Ngaku Bisa Gandakan Uang, Dukun di Gunungkidul Diringkus Polisi
-
Hukum2 minggu yang lalu
Sempat Disekap di Rumah Kosong, Siswi 11 Tahun Dicabuli Pemuda Bejat
-
Sosial4 minggu yang lalu
Ardi di Depan Umat Katholik: Hanya di Era Sunaryanta Insiden SARA Tak Pernah Terjadi
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran dari Pusat Untuk Pengembangan Pangan Akuatik di Gunungkidul
-
Politik1 minggu yang lalu
Rekomendasi DPP PDIP Turun, Pimpinan Definitif DPRD Gunungkidul Segera Dibentuk