Sosial
Agar Praktis, Pemuda Ini Tato Barcode Vaksin di Lengannya




Wonosari, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Umumnya setelah melakukan vaksinasi seseorang akan mendapatkan Quick Respon (QR) Code ataupun kartu sebagai bukti jika dirinya telah divaksin. Pemerintah sendiri telah memutuskan, bukti bahwa telah divaksin ini akan ditetapkan sebagai syarat perjalanan maupun untuk memasuki berbagai fasilitas umum. Menyikapi hal ini, langkah ekstrim ditempuh oleh Yusuf Adhitya Putratama (30) warga Kalurahan Baleharjo, Kapanewon Wonosari. Ia memilih untuk menato bagian lengannya dengan QR yang ia dapatkan setelah melakukan vaksin dosis kedua pada 28 Agustus 2021 lalu.
Adit, sapaan akrabnya, mengaku jika tato tersebut merupakan kemauan pribadi dirinya. Selain karena dinilai praktis untuk menunjukkan bukti telah divaksin, juga sebagai pengingat karena dirinya awalnya pernah menolak untuk divaksin. Ekspresi kegembiraan itu pilih ia tuangkan dalam tinta tato di lengan kanannya.
Motivasi terkuatnya untuk berani divaksin lantaran ia mendengar kabar jika pariwisata di DIY akan segera dibuka dengan syarat 80% masyarakat harus sudah divaksin. Adit sendiri merupakan pelaku usaha wisata yang mengelola jasa persewaan alat snorkeling di Pantai Nglambor, Kalurahan Purwodadi, Kapanewon Tepus. Yang mana usahanya tersebut untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarganya.
“Memang awalnya tidak mau divaksin, tapi karena salah satu syarat wisata dibuka kan 80% masyarakat harus divaksin. Ya akhirnya mau divaksin karena itu,” ucapnya, Kamis (02/09/2021).




Semenjak dilaksanakan PPKM Darurat sejak 03 Juli lalu dan ditutupnya objek wisata untuk sementara, para pelaku wisata termasuk dirinya tak lagi dapat beraktifitas. Berhubungan dengan hal tersebut, bapak satu anak itu berharap semua lapisan masyarakat khususnya pelaku wisata dapat secara aktif mengikuti program-program vaksinasi yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun pihak lainnya. Dengan harapan, semoga dalam waktu dekat ini, pariwisata bisa kembali dibuka.
Adit mengaku tak menyangka jika kemudian aksi tatonya itu viral di jagad dunia maya. Ketika disinggung mengenai respon keluarga atas aksinya tersebut ia mengaku jika keluarganya heran dengan apa yang dilakukannya. Bahkan istri terkasihnya sempat ngambek dengan tato yang ia buat tersebut.
“Ya kalau keluarga pada heran sih, istri yang awalnya ngambek tapi udah baikan lagi,” imbuhnya sembari tertawa.
Untuk menguji kebenaran tato tersebut, Adit mengaku sempat mencoba untuk menscan menggunakan aplikasi pedulilindungi. Ketika discan menggunakan gawai, tato QR yang ia buat belum berhasil terhubung ke aplikasi pedulilindungi. Hal itu dimungkinkan karena hasil tatonya belum sempurna dan harus menunggu beberapa hari ke depan.
“Mungkin karena belum sembuh ya, jadi belum bisa terbaca code-nya,” jelas Adit.
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Sosial6 hari yang lalu
43 Tahun Berdayakan UMKM Gunungkidul, Koperasi Marsudi Mulyo Terus Berinovasi
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Info Ringan1 minggu yang lalu
Dibalut Horor, Film Petaka Gunung Gede Angkat Kisah Sahabat Sejati
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
3 Korban Laka Laut Pantai Drini Ditemukan Meninggal, 1 Masih Dalam Pencarian
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Kembali Pecat 2 ASN Yang Terlibat Skandal Asusila
-
Sosial2 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Kukuhkan Pengurus FPRB Baru
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 1,5 Miliar Untuk Perbaikan Gedung Sekolah
-
Peristiwa7 hari yang lalu
Aliansi Jaga Demokrasi Bersama BEM DIY Demo Tuntut Adili Jokowi
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Jumlah Pengguna Kereta Api Membludak saat Libur Panjang, PT KAI Daop 6 Klaim Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Atasi Permasalahan Sampah, Pemkab Gunungkidul Jalin Kerjasama Ubah Sampah Jadi Bahan Bakar Alternatif
-
bisnis1 minggu yang lalu
Penumpang KAI Bandara Yogya Naik 11 Persen pada Januari 2025