Uncategorized
Akhir September, Perda Perubahan Penyebutan Desa dan Kecamatan Ditarget Selesai






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Rencana Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam mengubah istilah desa dan kecamatan menggunakan istilah Jawa akan segera diterapkan. Pasalnya untuk pembahasan Peraturan Daerah tersebut saat ini sudah mulai diintenskan. Akhir bulan September ini disebut-sebut menjadi bulan terakhir penyelesaian Perda perubahan istilah. Perubahan istilah atau sebutan desa dan kecamatan sendiri mengacu pada Peraturan Gubernur DIY nomor 25 tahun 2019 yang belum lama ditetapkan.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gunungkidul, Ari Siswanto menjelaskan, sejak pembahasan awal hingga sampai sekarang ini menurutnya sudah ada kesepakatan bersama antara legislatif maupun pihak eksekutif dalam pembuatan Peraturan Daerah mengenai perubahan sebutan desa dan kecamatan. Nantinya dalam Perda tersebut, sebutan desa secara resmi akan dirubah menjadi kalurahan sedangkan sebutan kecamatan akan diubah menjadi Kepanewonan.
“Sudah ada kesepakatan bersama, untuk perubahan sebutan atau istilah ini menganut pada peraturan Gubernur. Karena ini sebuah amanah yang harus dilakukan,” kata Aris Siswanto.
Menurutnya, hingga akhir September 2019 ini Pemerintah Kabupaten ditarget untuk menyelesaikan Peraturan Daerah ini. Kemudian selepas peraturan ini dibuat, nantinya akan ada penyesuaian dilanjutkan dengan sosialisasi ke desa maupun masyarakat umum. Selain sebutan lembaga yang berubah, untuk sebutan Kepala Desa, Camat hingga staf dan jabatannya pun juga akan berubah.
“Jika tidak ada evaluasi dari Gubernur mengenai aturan yang dibuat bersama antara dewan dengan pemkab otomatis langsung disosialisasikan,” tambah dia.







Penggantian sebutan istilah kecamatan dan desa menjadi Kepanewon dan Kalurahan bertujuan agar peran pemerintah lebih tertata dan memantapkan diri dalam melestarikan kebudayaan yang dimiliki oleh Daerah Istimewa Yogyakarta. Adanya perubahan istilah ini juga akan mempermudah pemkab dalam mengakses dana keistimewaan yang dimiliki DIY untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di bidang kebudayaan, pariwisata dan infrastruktur yang lebih baik lagi.
Dengan perubahan tersebut, pihaknya ingin memperkuat kebudayaan dan mengembalikan keistimewaan dalam tingkat organisasi perangkat daerah (OPD). Sehingga ke depan tidak hanya masyarakat yang didorong untuk melestarilan budaya dan istilah Jawa.
Sementara itu, Kepala Bagian Hukum, Sekretariat Daerah (Setda) Gunungkidul, Miksan memaparkan, rencananya istilah Kecamatan yang sekarang ini dipergunakan di 18 kecamatan di Gunungkidul akan diubah menjadi Kepanewonan yang dipimpin Panewu (Camat). Kemudian untuk desa akan diubah menjadi Kalurahan dan dipimpin oleh Lurah. Namun ia menegaskan bahwa meski nantinya dirubah, untuk struktur ketugasan dan fungsinya masih tetap. Perubahan hanya ada pada penyebutannya saja.
“Kemungkinan 2020 perubahan istilah ini bisa diterapkan,” ucap Miksan.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
Sosial4 minggu yang lalu
Istri Wakil Bupati Gunungkidul Dilantik Jadi Ketua Tim Penggerak PKK, Ini Hal yang Akan Dilakukan
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis4 minggu yang lalu
PT Railink Raih Penghargaan 7th Top Digital Corporate Brand Award 2025
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jelang Idulfitri, Daop 6 Yogyakarta Bagi 250 Paket Sembako kepada Para Porter