Sosial
Akhirnya, Persoalan Musiman Krisis Air di Sidoharjo Menuai Solusi
Tepus,(pidjar.com)–Puluhan tahun hidup dengan kesulitan air bersih, kini tidak lagi. Masyarakat padukuhan Pule Kulon, Desa Sidoharjo, Kecamatan Tepus yang rindu akan melimpahnya air bersih sudah terobati. Dengan dibangunnya bak penampungan air dari proyek Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), warga bisa menggunakan air sesuai kebutuhannya.
Usai tahap penyelesaian dan uji coba fungsi selama satu minggu terakhir, air dari bak penampungan dinyatakan berfungsi dengan baik. Ungkapan rasa syukur masyarakat terlihat dari raut wajah kala melihat air mengalir dari kran yang terpasang di pekarangan rumah mereka.
Seperti yang dirasakan Poni, warga setempat. Dia mengungkapkan kabahagiaannya atas kebutuhan air sudah tidak akan menjadi masalah yang mencekik. Selama ini, jika musim kemarau, ia bersama warga lainnya harus membeli air tangki.
“Ya senang, berterimakasih kepada semuanya sehingga air bisa mengalir saat ini,” kata Poni, Selasa (18/12/2018).
Dengan adanya saluran air ini, ia mengaku tidak akan merasa kebingungan lagi mencari air seperti yang terjadi pada musim kemarau kemarin. Ia berharap, nantinya air dapat mengalir setiap saat.
“Semoga selalu mengalir lancar, sehingga tidak seperti kemarin yang kita harus beli terlebih dahulu,” imbuh dia.
Sementara Kepala Desa Sidoharjo, Evi Nurcahyani mengatakan sampai saat ini sudah ada 10 kepala keluarga yang memanfaatkan fasilitas Pamsimas tersebut. Menurutnya, kedepan dipastikan untuk jumlah warga pemanfaat air dari tampungan ini akan terus bertambah.
“Yang daftar sampai dengan saat ini sudah ada 30 KK. Kemungkinan akan terus bertambah,” kata dia.
Evi menambahkan, Pamsimas masih terus dalam pengerjaan pengembangan. Pihaknya berharap sampai akhir bulan ini seluruh masyarakat yang mendaftarkan akan segera dapat merasakan aliran air.
“Kita berharap akan segera selesai pada bulan ini. Sehingga masyarakat dapat menikmati apa yang dibangun mereka sendiri ini,” terang dia.
Kedepan, dalam pembayaran akan dilakukan secara swadaya oleh masyarakat. Kemudian akan disetorkan kepada kelompok masyarakat (Pokmas) yang telah dibentuk sebelumnya.
“Dari Pokmas nanti akan dibayarkan kepada PDAM,” imbuh dia.
Dengan begini, tambahnya, persoalan kekeringan yang selama ini terjadi sudah mampu teratasi. Ia pun mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan merawat saluran air maupun bak yang telah ada saat ini.
-
Politik3 minggu yang lalu
Suara Jeblok, PDIP Akui Kalah Rekruitmen dan Salah Tunjuk Ketua Bapilu
-
Politik4 minggu yang lalu
Hampir Separuh Incumbent Tumbang, Termasuk Ketua DPRD
-
Politik3 minggu yang lalu
21 Caleg Baru Akan Duduki Kursi DPRD Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Beda Hitungan, Jamaah Aolia Gunungkidul Mulai Sholat Tarawih Malam Ini
-
Pendidikan3 minggu yang lalu
Capaian Prestasi SMA Mubammadiyah Al Mujahidin di Olympicad Nasional
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Gunungkidul Dilanda Hujan dan Angin Kencang, Sejumlah Titik Porak Poranda
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Peternak Telur Gelar Rembuk Nasional Demi Menyongsong Panen Jagung 1,9 Ton
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Waspada, 2 Bulan Terakhir Kasus DBD di Gunungkidul Tembus 280 Penderita, 2 Meninggal Dunia
-
Pariwisata6 hari yang lalu
Menjelajahi Sejumlah Wisata Ekstrem di Kabupaten Gunungkidul yang Patut Dicoba
-
Sosial4 minggu yang lalu
Perduli Layanan Masyarakat, Pengusaha Ini Salurkan 6 Unit Ambulans Untuk Warga Gunungkidul
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Targetkan 25 Medali Emas, Pemerintah Janjikan Bonus Untuk Kontingen Popda Gunungkidul
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Mega Proyek Pembangunan Gedung DPRD Gunungkidul Dilanjutkan Tahun Ini