Pemerintahan
Anggaran BNPB Cair, Rehabilitasi Rekonstruksi Pasca Badai Cempaka Segera Dilakukan






Wonosari, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)—Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)Republik Indonesia mengucurkan anggaran sebesar Rp 75,2 miliar untuk rehabilitasi rekonstruksi bencana badai cempaka yang melanda Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2017 lalu. Anggaran tersebut nantinya diperuntukkan rehabilitasi, relokasi dan rekonstruksi sejumlah titik di Kabupaten Gunungkidul yang mengalami kerusakan parah sehingga perlu dibangun kembali.
“Seperti jembatan Jelok, jembatan Mojorejo, jembatan Teleng dan jembatan Nglegi itukan rusak parah putus bahkan ambles akan kami bangun ulang,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Gunungkidul, Edy Basuki kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com Selasa (02/07/2019).
Lebih lanjut Edy mengatakan, selain jembatan sebanyak 94 unit rumah, parit dan talud, jalan yang mengalami rusak parah akibat badai cempaka akan direhab, direlokasi ke tempat lain yang aman dan direkonstruksi. Saat ini proses rehab dan rekon dalam proses pada Unit Layanan Pengadaan (ULP).
“Ada beberapa yang harus lelang semuanya sedang dalam proses di ULP, lelang perencanaan sudah selesai dan saat ini sedang lelang kontruksi,” tutur Edy.
Saat ini, sejumlah titik yang terkena bencana baru proses Detail Engineering Design (DED) yang rencananya akan selesai Agustus. Untuk rehab dan rekon sendiri, BPBD Kabupaten Gunungkidul menargetkan akan selesai pada 2020 mendatang.







“Untuk rumah yang terdampak badai cempaka ya diusahakan tahun ini, masing-masing rumah mendapatkan bantuan sebesar Rp 96 juta,” lanjutnya.
Terpisah Kepala Seksi Rehab dan Rekon BPBD Kabupaten Gunungkidul, Handoko mengatakan, ada tujuh unit yang saat ini sudah masuk lelang kontruksi. Ketujuh unit tersebut adalah rekonstruksi dan relokasi 94 unit rumah, pengalihan jalan Gupit Ketela, Jembatan Mojorejo, Jembatan Tahunan, dam dan parit, rehab talud dan pagar di TPA Wukirsari Baleharjo dan rehabilitasi SD di Kecamatan Ponjong, Tepus dan Rongkop.
“Keseluruhan total anggarannya sekitar Rp 31 milyar, ketujuhnya mulai dikerjakan tahun ini,” kata Handoko.
Sementara untuk keempat unit lainya, seperti SMP 3 Saptosari, Jembatan Teleng, Jembatan Jeruklegi dan Jembatan Jelok baru selesai proses DED. Keempatnya akan dikerjakan pada 2020.