Pemerintahan
Anggaran Dropping Air BPBD Gunungkidul Diperkirakan Habis Bulan Oktober


Wonosari, (pidjar.com)–Meskipun beberapa hari ini mulai turun hujan di sejumlah wilayah di Gunungkidul, namun hal tersebut belum mampu memenuhi kebutuhan air di wilayah yang terdampak kekeringan. Seiring dengan masih dilakukannya pendistribusian air tangki ke masyarakat terdampak kekeringan, anggaran yang dimiliki oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul pun juga semakin menipis. Saat ini, sudah ribuan tangki air yang disalurkan kepada masyarakat. Diperkirakan, anggaran dropping air ini akan habis pada bulan Oktober 2021 mendatang.
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Edy Basuki, menyampaikan jika pada tahun ini mendapatkan anggaran sebesar Rp. 700 juta untuk mencukupi kebutuhan air bersih menggunakan pendistribusian air tangki kepada masyarakat. Menurut data terbaru, ia melaporkan jika sudah 1.680 tangki yang tersalurkan. Target BPBD Gunungkidul sendiri, tahun ini bisa menyalurkan 2.200 tangki air. Dengan sisa anggaran dan laju pendistribusian air, ia memperkirakan dana yang dimiliki BPBD Gunungkidul akan habis pada pertengahan bulan Oktober mendatang.
“Distribusi bantuan air bersih kepada masyarakat terdampak kekeringan terus kami laksanakan,” kata Edy, Jumat (17/09/2021).
Lebih lanjut, dalam perkembangannya, sudah ada 13 Kapanewon yang telah mengajukan bantuan air bersih. Jumlah ini meningkat 3 kapanewon dari sebelumnya yang hanya 10 kapanewon. Meskipun anggaran yang dimiliki mulai menipis, distribusi air akan dilaksanakan secara maksimal. Jika nantinya anggaran habis dan dampak kekeringan masih dirasakan masyarakat, pihaknya dapat mengakses anggaran dari Belanja Tidak Terduga yang dimiliki Pemerintah Kabupaten dengan meningkatkan status kekeringan di Gunungkidul.
“Paling banyak distribusi air ada di Kapanewon Girisubo dengan jumlah 496 tangki, mudah-mudahan anggaran cukup dan akhir Oktober sudah turun hujan,” papar Edy.
Sementara itu, Panewu Anom Kapanewon Girisubo, Arif Yahya, mengungkapkan jika di wilayahnya sudah memiliki anggaran penanggulangan kekeringan yang berasal dari Pemerintah Kapanewon. Sehingga dalam pemenuhan kecukupan air bersih di wilayahnya, tidak hanya mengandalkan bantuan dari BPBD.
“Tahun ini ada anggaran sekitar Rp. 90 juta untuk penanggulangan kekeringan di Kapanewon Girisubo,” ucapnya.
Arif menyampaikan jika dengan anggaran yang dimiliki ia menargetkan menyalurkan sebanyak 500 tangki air bersih kepada masyarakat terdampak kekeringan di wilayahnya. Dalam penyalurannya, ia mengungkapkan meskipun memiliki anggaran sendiri pemerintah kapanewon menggunakan pihak ketiga karena terdapat perubahan dalam mekanisme penyaluran.
“Sejauh ini kami sudah menyalurkan sekitar 100 tangki air kepada masyarakat, targetnya 500 tangki,” beber Arif.

-
Sosial4 minggu yang lalu
SMP Swasta Ini Borong Juara di LBB Gunungkidul 2023
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Tragis, Warga Prigi Tewas Usai Terlindas Bus Pariwisata di Jalan Jogja-Wonosari
-
Sosial4 minggu yang lalu
Asa Warga Karangnongko Miliki Jalan Layak Akhirnya Terwujud, Pria Ini Berjalan Merangkak
-
Hukum4 minggu yang lalu
Komplotan Pencuri Baterai Tower Telekomunikasi Diringkus Petugas
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Selingkuhi Warganya, Oknum Dukuh Dituntut Mundur
-
Politik4 minggu yang lalu
Empat Program Kunci Untuk Kemajuan Gunungkidul
-
Hukum4 minggu yang lalu
Kasus Naik Penyidikan, Korban Bullying di SD Elite Ternyata Sempat Opname di RS
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Disapu Angin Kencang, Sejumlah Rumah di Semin Rusak
-
Pemerintahan6 hari yang lalu
Besaran UMK 2024 Telah Disepakati, Gunungkidul Menjadi Yang Terendah se-DIY
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Kemarau Panjang, BPBD Gunungkidul Terus Layani Permintaan Droping Air
-
Politik3 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 48 Miliar Untuk Pilkada Gunungkidul 2024
-
Sosial1 minggu yang lalu
Sekian Lama Tak Disentuh Pemerintah, Pengusaha Muda Bangun 2 Ruas Jalan