Sosial
Antisipasi Anthraks, Dinas Batasi Lalu Lintas Ternak di Bagian Timur dan Utara






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Kasus anthraks yang terjadi di Gunungkidul berdampak cukup besar. Tidak hanya menyebabkan kerugian bagi para petani, namun penyakit berbahaya yang diakibatkan bakteri tersebut kini telah menyerang manusia. Saat ini, telah ada puluhan orang yang dinyatakan positif anthraks.
Tak ingin kejadian ini terulang, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul akan kembali mengaktifkan pos lalu lintas di dua tempat yakni di wilayah Bedoyo, Kecamatan Ponjong dan Sambirejo, Kecamatan Ngawen.
Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Veteriner, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul Retno Widiastuti menerangkan, kedua pos tersebut diaktifkan untuk membatasi peredaran ternak serta mengawasi agar tidak ada hewan ternak yang terkena anthraks masuk ke Gunungkidul. Lokasi Bedoyo sendiri dipilih untuk membatasi hewan yang masuk dari arah timur, sedangkan Ngawen untuk membatasi peredaran ternak yang dari arah utara.
“Pos lalu lintas yang berada di Bedoyo akan menghadang ternak yang masuk dari timur. Sementara pos lalu lintas ternak ini sudah masuk dalam anggaran Provinsi DIY, tenaga kerja juga sudah mulai disiapkan oleh provinsi,” ucapnya, Kamis (16/01/2020).
Ia menambahkan, DPP juga telah menghimbau kepada kepala desa untuk tidak memperbolehkan ternak keluar masuk. Terutama untuk ternak yang berada di Gombang, Kecamatan Ponjong. Namun begitu, pihaknya mengaku telah kecolongan lantaran masih adanya ternak yang dijual keluar oleh para petani.







“Kita himbau ternak di situ tidak boleh keluar dulu, tetapi sebelum kami datang sudah ada ternak yang dijual keluar. Mungkin petani takut merugi sebelum ternak mereka terlihat sakit dan kemudian dijual,” terang Retno.
Untuk melakukan pencegahan, pihaknya berkoordinasi dengan pihak kementrian pertanian untuk menyiapkan formalin, vaksin, obat-obatan. Adapun jumlah obat yang digunakan untuk mewujudkan Gunungkidul bebas anthraks pihaknya menyiapkan 15 ribu dosis vaksin, 5 ribu liter.
“Kemudian untuk antibiotik, vitamin dan obat-obatan lainnya akan disiapkan sebanyak 10 ribu dosis,” kata dia.
Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Gunungkidul, Supriyadi menyarankan Pemkab untuk menghidupkan kembali pos hewan yang masuk ke Kabupaten Gunungkidul. Hal tersebut dirasa sangat penting untuk dilakukan sebagai benteng pertama guna mencegah bakteri antraks dari luar daerah masuk ke Gunungkidul.
“Kami dari dewan juga mendesak Pemkab untuk menyelesaikan Perda yang sebelumnya pernah disepakati yaitu dalam kondisi sakit ataupun mati, ternak tidak boleh diperjual belikan atau dikonsumsi,” ujarnya.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks
-
Sosial7 hari yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah