Pendidikan
Antisipasi Munculnya Klaster Covid19, Pondok Pesantren Dipantau Ketat


Wonosari, (pidjar.com)–Dalam laporan tiap harinya, gelombang penularan covid19 di Gunungkidul saat ini terus melandai meski masih terdapat sejumlah penularan dan kasus aktif. Aktifitas pembelajaran pun mulai diperbolehkan sejak beberapa minggu silam. Tak hanya di jenjang pendidikan sekolah saja, namun juga pelaksanaan kegiatan di pondok pesantren yang tersebar di Gunungkidul juga telah aktif. Dengan karakteristik pembelajarannya, pondok pesantren cukup rentan menjadi klaster penularan lantaran banyaknya santri yang berasal dari luar Gunungkidul yang tinggal bersama.
Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Kementerian Agama (Kemenag) Gunungkidul, Yosep Muniri, mengungkapkan, pihaknya sudah mengatur mitigasi sedemikian rupa agar pondok pesantren tak menjadi klaster penularan covid19. Banyaknya santri yang berasal dari luar Gunungkidul menjadi perhatian tersendiri dalam upaya untuk mencegah penularan covid19 di dalam lingkungan pondok pesantren. Ia tak memungkiri sempat terjadinya penularan covid19 di dua pondok pesantren yang terjadi beberapa waktu lalu. Kejadian tersebut menurutnya menjadi bahan evaluasi hingga saat ini dalam mengatur mitigasi pencegahan dan penularan covid19 di lingkungan pondok pesantren.
“Ya dulu memang sempat ada dua pondok yang di dalamnya terjadi penularan, tapi dapat tertangani dengan baik sehingga tidak meluas,” ucap Yosep saat ditemui di kantornya, Jumat (01/10/2021).
Sebagai upaya mitigasi pencegahan penularan covid19 di 41 pondok pesantren yang tersebar di Gunungkidul, ia menyampaikan jika pondok pesantren harus memiliki satuan tugas covid19 yang telah disepakati oleh pimpinan pondok. Ia menambahkan, karena banyaknya santri yang berasal dari luar daerah membuat pihak pondok pesantren harus melakukan tes antigen dan mengisolasi dahulu santri yang baru datang dari luar kota.
“Pihak pondok juga harus menyediakan ruangan khusus untuk isolasi, baik saat santri datang maupun ketika terjadi penularan,” sambungnya.


Pembatasan tamu maupun orangtua dan wali yang akan menjenguk santri juga diperketat. Hal itu sebagai langkah agar interaksi dengan orang yang berasal dari luar dapat diminimalisir. Selain itu, pihak pondok juga bekerjasama dengan puskesmas maupun rumah sakit di tiap Kapanewon jika terdapat penularan covid19 agar segera dapat melakukan pelacakan.
“Jadi sudah diatur dari saat santri datang, saat kegiatan di lingkungan pondok, dan langkah-langkahnya saat terjadi penularan. Kalau terjadi penularan dan mengalami sakit langsung dibawa ke rumah sakit,” ungkap Yosep.
Perihal vaksinasi bagi santri, ia menyampaikan jika sebagian besar santri telah tervaksin karena seiring berjalannya waktu pondok pesantren makin bertambah dalam melakukan vaksinasi terhadap santrinya.
“Dalam beberapa hari ke depan akan dilaksanakan vaksinasi untuk santri yang belum mendapatkan vaksin,” pungkas dia.

-
Kriminal1 minggu yang lalu
Berawal Lempar Kursi ke Pengendara Motor, Pemuda Tenggak Miras Dimassa
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Gelaran Dangdut Berujung Kisruh, 1 Pemuda Tewas Tertembak Senjata Laras Panjang
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kronologi Tertembaknya Aldi, Warga Sempat Serbu Polisi Pelaku
-
Pemerintahan13 jam yang lalu
Oknum Perangkat Kalurahan Diduga Kemplang Dana Pajak Ratusan Juta
-
Sosial2 minggu yang lalu
Traktor Bantuan Pemerintah Untuk Petani Gunungkidul
-
Politik3 minggu yang lalu
Politisi Gaek Gunungkidul Banyak Lari ke Tingkat Provinsi, Bakal Caleg Daerah Diisi Wajah Baru
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran Hebat di Girisekar, Rumah Limasan Beserta Isinya Ludes Terbakar
-
Politik3 minggu yang lalu
Support Penuh Yeny Wahid Untuk PSI Gunungkidul
-
Kriminal2 minggu yang lalu
Tukang Kibul Jadi Buron, Korbannya Rugi Rp 250 Juta
-
Hukum3 minggu yang lalu
Dua Pembunuh Perempuan Hamil Diganjar Hukuman Mati
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kapolsek Girisubo dan 5 Anggota Turut Diperiksa, Briptu MK Terancam Pecat
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Terjatuh di Lantai 2 Gedung DPRD Gunungkidul Baru, Pekerja Meninggal Dunia