Pemerintahan
Terdeteksinya Komunitas LGBT di Gunungkidul, Dari Medsos Hingga Anggota Yang Terinfeksi HIV/AIDS






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Teknologi informasi saat ini berkembang sangat pesat. Tidak terbendungnya informasi negatif berdampak pada sejumlah perilaku menyimpang seperti Lesbi, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) semakin bisa mendapatkan wadah. Di Kabupaten Gunungkidul sendiri, komunitas LGBT telah terdeteksi berkembang sejak beberapa tahun terakhir. Namun begitu, komunitas ini memang sangat tertutup.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan semakin berkembangnya teknologi informasi yang tidak tersaring bisa berpengaruh buruk pada perilaku dan kepribadian seseorang. Saat sekarang ini, setiap orang bisa mengakses berbagai konten termasuk yang mengarah pada kampanye LGBT.
Ada beragam faktor yanng mempengaruhi seseorang menjadi LBGT. Mulai dari sosial, keluarga, pendidikan, dan trauma moral dari sebuah insiden yang pernah mereka alami. Berkaitan dengan ekonomi sebenarnya tidak terlalu dominan sebab mereka yang terjerumus dalam dunia hitam itu ada yang ekonominya kuat dan lemah.
“LGBT ini lebih ke permasalahan sosial sebenarnya. Untuk di Gunungkidul memang sudah ada komunitas mereka yang kami deteksi,” terang Dewi Irawaty, Jumat (01/10/2021).
Adapun perilaku LGBT ini sendiri juga menyumbang masalah kesehatan seperti HIV AIDS serta beberapa penyakit kronis lainnya. Selama ini, Dinas Kesehatan telah menangani mereka yang tertular HIV AIDS karena tindakan-tindakan menyimpang dan salah pergaulan tersebut.







“Ada kasus HIV AIDS di Gunungkidul akibat salah pergaulan itu. Kami melakukan pendampingan dan pemantauan terkait dengan kesehatan mereka,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Sujarwo melalui Kepala Seksi Perlindungan Anak Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas, Fajar Nugroho menambahkan, pihaknya bekerjasama dengan Dinas Kesahatan Gunungkidul memberikan sosialisasi dan pendampingan terhadap masyarakat. Di mana dinas menghadirkan mantan pelaku LGBT yang terpapar HIV untuk menceritakan pengalamannya. Diharapkan, hal ini bisa menjadi peringatan kepada kalangan masyarakat untuk tidak terjerumus pada tindakan seperti ini.
“Ada semacam kelompok yang kita berikan edukasi, kami menghadirkan warga Gunungkidul yang pernah masuk dalam lingkaran LGBT dan pernah terpapar HIV. Ini menjadi semangat tersendiri bagi mereka memberi pengalaman terhadap orang lain,” kata Fajar Nugroho.
Ia meminta kepada para orang tua untuk lebih aktif kembali dalam memantau perkembangan anak dan informasi yang mereka akses. Adapun teknologi saat ini memang berpengaruh sangat besar. Konten-konten yang mengkampanyekan LGBT justru dapat dengan mudah terakses.
“Menjadi perhatian khusus manakala anak sekarang lebih banyak berinteraksi dengan smartphone,” imbuhnya.
-
Olahraga1 minggu yang lalu
Mengenal Demon Pratama, Pemuda Gunungkidul yang Masuk Timnas Bola Pantai Indonesia
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Bupati Copoti Reklame Tak Berizin yang Bertebaran di Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Purna Tugas, Mantan Bupati Sunaryanta Pulang dengan Berlari 8 Km
-
Hukum3 minggu yang lalu
TNI dan Satgas PKH: Garda Terdepan dalam Penegakan Hukum Perkebunan Sawit Ilegal
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Bupati Endah Soroti Banyaknya Kasus Perselingkuhan yang Melibatkan ASN
-
Uncategorized1 minggu yang lalu
Sejumlah Siswa SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Gunungkidul Lolos SNBP
-
Hukum3 minggu yang lalu
Terlibat Kasus Pemyimpangan TKD Sampang, Dirut Perusahaan Tambang Resmi Ditahan
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Seorang Penambang Batu Meninggal Usai Tertimpa Runtuhan Batu Besar
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
MBG di Gunungkidul Tetap Berjalan Selama Ramadhan, Berikut Menu yang Akan Dibagikan
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Tren Takbir Keliling Gunakan Sound System, Ini Strategi Pemkab, FKUB dan Polisi
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Tebing di Tanjakan Clongop Longsor, Akses Jalan Ditutul Total
-
film3 minggu yang lalu
Film horor “Singsot: Siulan Kematian”, Bawa Petaka saat Magrib