Sosial
Antisipasi Sebaran Anthraks, Dua Pasar Hewan Besar Akan Dilengkapi Dipping






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Dinas Pertanian dan Pangan akan membangun kolam dipping di dua pasar hewan ternak di Gunungkidul. Hal ini dilakukan sebagai upaya pencegahan penyebarluasan bakteri anthraks yang saat ini merongrong peternak di Gunungkidul. Selain itu, kini pemerintah juga tengah menyusun anggaran untuk menambah jumlah vaksin.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, (DPP) Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto mengatakan, pihaknya saat ini tengah menyusun anggaran vaksin ternak dan dipping yang akan ditempatkan di dua pasar besar di Gunungkidul. Kolam dipping nantinya akan dilengkapai shower untuk penyemprotan disinfektan saat mobil pengangkut hewan masuk ke pasar.
“Rencananya dipping di pasar (hewan Munggi) Semanu dan Siyono (Siyonoharjo, Kecamatan Playen),” ucap Bambang, Selasa (21/01/2020).
Sementara ini, kolam dipping juga telah ada di Bidang Peternakan DPP Gunungkidul. Sehingga petugas yang usai turun dari lapangan dan masuk ke dalam kantor sudah dalam kondisi steril.
“Kalau di lokasi misal ada dugaan antraks, biasanya dibersihkan menggunakan ember besar itu,” kata dia.





Pihaknya juga mengajukan anggaran vaksin, obat-obatan, alat pelindung diri, termasuk KIE (Komunikasi Informasi Dan Edukasi). Disinggung mengenai yang telah dilakukan selama ini dalam pencegahan antraks, Bambang menyebut bahwa pihaknya telah melakukan penyuntikan antibiotik, yang Sabtu (18/01/2020) lalu dilaksanakan di Desa Pucanganom, Kecamatan Rongkop dan Desa Dadapayu, Kecamatan Semanu.
Adapun Desa yang diberikan vaksinasi dan antibiotik sesuai dengan ring wilayah terpapar dan berpotensi terpapar. Ring merah untuk Desa Gombang, Kecamatan Ponjong, sapi sebanyak 579 ekor, kambing 1458 ekor.
Zona Kuning Desa Sidorejo Ponjong, Dan Desa Dadapayu Semanu. Desa Sidorejo 2500 ekor sapi dan 2000 ekor kambing, Desa Dadapayu 335 ekor Sapi, dan 803 ekor Kambing.
Zona kuning berikutnya Desa Semanu, dan Desa Ngeposari, kecamatan Semanu. Desa Semanu sebanyak 825 ekor sapi, dan 1805 ekor kambing. Desa Ngeposari sebanyak 552 ekor sapi, dan 759 ekor kambing.
“Setelah dilakukan pemberian antibiotik dua minggu setelahnya baru diberikan vaksin. Setelah dua puluh hari dari pemberian vaksin, hewan baru boleh keluar dari lokasi endemis,” kata Bambang.
Selain itu pihaknya juga sudah melakukan pengaturan lalu lintas ternak untuk mencegah hewan di lokasi endemik tidak keluar terlebih dahulu untuk sementara. Dalam pelaksanaanya, pihaknya turut menggandeng aparat kepolisian dan TNI.
“Jadi dari data kami dari sejak Desember, yang terpapar hanya di Ngrejek,” ucap Bambang.
-
Olahraga1 minggu yang lalu
Mengenal Demon Pratama, Pemuda Gunungkidul yang Masuk Timnas Bola Pantai Indonesia
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Bupati Copoti Reklame Tak Berizin yang Bertebaran di Gunungkidul
-
Hukum2 minggu yang lalu
TNI dan Satgas PKH: Garda Terdepan dalam Penegakan Hukum Perkebunan Sawit Ilegal
-
Sosial3 minggu yang lalu
Purna Tugas, Mantan Bupati Sunaryanta Pulang dengan Berlari 8 Km
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Bupati Endah Soroti Banyaknya Kasus Perselingkuhan yang Melibatkan ASN
-
Hukum3 minggu yang lalu
Terlibat Kasus Pemyimpangan TKD Sampang, Dirut Perusahaan Tambang Resmi Ditahan
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Seorang Penambang Batu Meninggal Usai Tertimpa Runtuhan Batu Besar
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
MBG di Gunungkidul Tetap Berjalan Selama Ramadhan, Berikut Menu yang Akan Dibagikan
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Tebing di Tanjakan Clongop Longsor, Akses Jalan Ditutul Total
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Tren Takbir Keliling Gunakan Sound System, Ini Strategi Pemkab, FKUB dan Polisi
-
film3 minggu yang lalu
Film horor “Singsot: Siulan Kematian”, Bawa Petaka saat Magrib
-
Uncategorized7 hari yang lalu
Sejumlah Siswa SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Gunungkidul Lolos SNBP