Sosial
Awarding Night Pekan Inovasi Sosial Karang Taruna DIY, Ini Pesan Sultan






Jogja,(pidjar.com) – Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwana X tak ingin masyarakat di desa memiliki asumsi bahwa pekerjaan hanya terdapat di kota besar. Karenanya, Sultan meminta Karang Taruna yang ada di kabupaten, kapanewon maupun kalurahan bisa mengambil peran strategis untuk mengembangkan budaya dan ekonomi di wilayahnya.
Hal itu disampaikan Sultan dalan Awarding Night Pekan Inovasi Sosial di Atrium Ambarrukmo Plaza Yogyakarta, Minggu (29/9/2024) malam.
Sultan mengatakan, Pemda DIY telah mengambil kebijakan setelah pandemi Covid-19 lalu untuk meletakkan pertumbuhan ekonomi di kalurahan. Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi dibebankan pada masing-masing kabupaten/kota di DIY. Melalui kebijakan tersebut, Pemda DIY harus mampu memback up kalurahan yang ada menjadi basis budaya dan mandiri dengan peran Karang Taruna.
“Kami tidak mau mengulang kembali bahwa masyarakat di desa berasumsi bahwa pekerjaan itu adanya di kota-kota besar. Begitu mereka mencari pekerjaan, mereka menjual aset, pergi ke kota besar akibatnya begitu kejadian pada tahun 2008 maupun 2 tahun yang lalu dengan Covid, akhirnya mereka harus PHK dan kembali ke desa. Di desa hanya meyediakan jadi petani atau nelayan. Kami ingin itu tidak terulang, ” kata Sultan dalam sambutannya.
Dijelaskan Sultan, melalui Dana Keistimewaan (Danais) Pemda DIY mencoba mengembangkan desa dengan harapan bisa menjadi investasi. Selain itu, orang-orang di desa tidak ada lagi yang masuk dalam kategori miskin karena memiliki pekerjaan selain petani dan nelayan.
“Anak-anak muda belum tentu mau jadi petani dan nelayan. Berarti di desa harus tumbuh inovasi-inovasi baru dimana desa membuka lapangan kerja tidak hanya di bidang pertanian maupun nelayan,” ujar Raja Keraton Yogyakarta itu.







Sultan menyebut, desa-desa di DIY sudah banyak yang berhasil dalam mengembangkan potensi budaya di wilayahnya. Misalnya, Desa Nglanggeran di Kabupaten Gunungkidul, Desa Breksi di Kabupaten Sleman dan Desa Mangunan di Kabupaten Bantul.
“Saya mengapresiasi Karang Taruna dalam berinovasi. Tapi bagaimana tetap tinggal di desa, bagaimana Karang Taruna itu bisa membantu tetangga-tetangganya yang mungkin dalam kehidupan kurang beruntung, miskin, maupun pengangguran dan mau mengambil inisiatif, ” tandas Sultan.
Sultan menegaskan, pihaknya tidak ada masalah untuk menyetujui Tanah Kas Desa (TKD) disewakan sebagai ruang berinovasi maupun usaha oleh anak muda di desa. Harapannya, anak muda di desa bisa menjadi pelopor dalam mencoba mengembangkan inovasinya.
“Tidak punya modal sewa ya yang sewa biar Dana Keistimewaan, yang sewa tanah kan gitu. Nggak usah pakai modal. Nanti kamu juga akan bisa dibantu lewat Dana Keistimewaan. Bantuan itu kami lakukan selama saya jadi Gubernur untuk warga masyarakat yang bisa mengajukan permohonan untuk buka warung, untuk memperbaiki rumah, tapi terbatas. Kami membantunya maksimal hanya Rp 30 juta,” imbuh Sultan.
Sultan berharap, anak-anak muda yang tergabung dalam Karang Taruna bisa mengambil inisiatif dengan inovasinya untuk mempelopori dan membantu Lurah dalam mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran.
“Nyatanya seperti Desa Nglanggeran dan lainnya bisa keluar dari kemiskinan. Jadi tergantung inisiatif. Saya berharap anak-anak muda ini bisa mengambil inisiatif hal-hal seperti itu,” jelas Sultan.
Dalam Awarding Night Pekan Inovasi Sosial itu, sepuluh pemuda mendapatkan penghargaan dari Gubernur DIY. Mereka adalah Ihsan Muchlis Amirudin dari Kulon Progo dengan inovasi Klaper-X (Light Trap Insect), Dwi Ajeng Fitriani dari Bantul dengan inovasi Gerakan Pemberdayaan Ekonomi, Karang Taruna Kalurahan Tepus dari Gunungkidul dengan inovasi DEWI Kampus, Tegar Cahya Putra dari Kulon Progo dengan inovasi Pemberdayaan Berbasis Komoditas Lokal dan Biodiversity, Yoga Pradana dari Bantul dengan inovasi Ketahanan Pangan Berbasis Pengelolaan Sampah, Ilham Prihatin dari Bantul dengan inovasi Nasi Gratis Jogja, Dede Apriyanto dari Gunungkidul dengan inovasi Kelompok Informasi Masyarakat Sokokerep, Feri Joni Susanto dari Gunungkidul dengan inovasi Cah GARI Creative Production, Niken Agustin dari Kota Yogyakarta dengan inovasi HERBARASA Inovasi Minuman Jamu Kekinian dan Eka Fredyanto dari Kota Yogyakarta dengan inovasi ‘PACK UP’ Karya Packaging.(Ken).
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks