Sosial
Awasi Ketat Gudang Bahan Pokok Saat Ramadan, Polisi Ancam Seret Pengusaha Nakal ke Jalur Hukum






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Di tengah meningkatnya kebutuhan masyarakat ketika masa Ramadan, menjadi hal yang lazim terjadi harga-harga terutama sejumlah kebutuhan pokok mengalami kenaikan. Tingginya permintaan membuat masyarakat tak pernah mempermasalahkan kenaikan yang terjadi itu. Saat momen ini pula menjadi peluang bagi sejumlah pengusaha nakal untuk meraup keuntungan sebanyak-banyaknya meski dengan cara-cara kotor yaitu melalui penaikan harga secara tak wajar serta penimbunan barang.
Guna mencegah mafia pangan di masa menjelang Ramadan semacam ini beraksi di Gunungkidul. Polres Gunungkidul akan menggelar pengawasan ketat. Penindakan tegas termasuk proses hukum telah dipersiapkan kepada pengusaha-pengusaha nakal yang melakukan praktek-praktek curang itu.
Kasat Reskrim Polres Gunungkidul, AKP Riko Sanjaya, memaparkan, kegiatan pengawasan akan mulai dilakukan sejak awal puasa ini. Riko yang juga menjabat sebagai Kasatgas Pangan Gunungkidul menegaskan bahwa pihaknya mengincar para pengusaha yang menimbun barang kebutuhan pokok saat Ramadhan terutama menjelang hari raya. Pada masa ini biasanya memang kebutuhan masyarakat semakin meningkat dan diikuti dengan kenaikan harga secara masif.
“Penimbunan barang ini merupakan kegiatan ilegal yang bisa diproses secara pidana karena ini bisa berdampak pada lonjakan harga sehingga merugikan masyarakat banyak,” tandas dia, Jumat (18/05/2018) siang.
Pihaknya sendiri beberapa waktu lalu telah mendatangi sejumlah gudang-gudang penyimpanan bahan pokok. Pada kesempatan tersebut untuk sementara, tidak ditemukan adanya praktek-praktek penimbunan barang.







“Akan terus kita pantau, kita sudah ada semua datanya,” ujar dia.
Satgas Pengan Gunungkidul dalam waktu dekat ini akan memberikan peringatan resmi kepada pelaku usaha agar tidak sembarangan dalam mencari keuntungan. Para pelaku usaha akan diundang untuk duduk bersama Direktorat Kriminal Khusus Polda DIY untuk diberikan sosialisasi. Yang krusial dari pertemuan ini adalah pembentukan komitmen bersama diantara para pelaku usaha, pemerintah maupun kepolisian untuk bisa menjaga stabilitas harga pangan saat puasa dan hari raya lebaran.
"Kita masih kedepankan tindakan persuasif saja, sebelum kita warning kita ajak duduk bersama," kata Riko, Jumat (18/05/2018).
Pada Ramadhan dan lebaran lalu, harga pangan di Gunungkidul masih cukup stabil sehingga tidak memberatkan masyarakat. Untuk itu, pihaknya mengajak semua pihak untuk tetap ikut memantau dan mengawasi pasokan pangan sehingga pada tahun 2018 ini, harga bisa tetap stabil dan tidak memberatkan masyarakat dalam merayakan hari raya.
"Pengawasan itu penting kita lakukan untuk menjaga stabilitas harga pangan," pungkas dia.