fbpx
Connect with us

Sosial

Balada Buah Duwet, Anggur Jawa Yang Harganya Saat Ini Sejajar Dengan Anggur Impor

Diterbitkan

pada

BDG

Patuk,(pidjar.com)–Sempat tenggelam, Duwet, kini mulai kembali eksis. Buah yang juga sering disebut sebagai anggur jawa ini banyak diburu oleh masyarakat. Lantaran permintaan yang tinggi inilah, kemudian buah langka dengan nama latin Syzygium Jambolanum ini harganyapun mulai melambung. Dalam perkembangannya, buah duwet kini harganya mampu menyaingi harga jual buah anggur yang notabene merupakan buah impor.

Buah berwarna biru keunguan dan mengarah ke hitam dan berbentuk lonjong dengan ukuran sedikit lebih kecil dari buah anggur tersebut laris manis di pasar lokal. Para pedagang duwet yang biasanya beroperasi secara online tersebut mematok harga hingga Rp 30.000 perkilogramnya. Melambungnya harga duwet ini sendiri cukup mengejutkan dan tak disangka oleh masyarakat.

Berita Lainnya  Menunggu Hal Tak Pasti, Warga Nekat Kerja Bakti Selamatkan Jalur Utama

Endang (32) warga Padukuhan Plumbungan, Desa Putat, Kecamatan Patuk mengungkapkan, ia sangat heran ketika salah seorang pedagang yang tinggal tak jauh dari rumahnya menawarinya buah duwet. Sempat tertarik, wanita yang berprofesi sebagai guru honorer di sebuah Sekolah Dasar ini terhenyak ketika mengetahui harga duwet yang ditawarkan mencapai Rp 30.000 per kilogramnya.

“Euadan, Duwet bisa kayak anggur harganya,” ujarnya, Minggu (07/10/2018) siang.

Ketertarikan Endang saat ditawari buah duwet ini sendiri memang cukup beralasan. Duwet adalah buah kenangan masa kecil bagi dirinya. Buah duwet selalu mengembalikan memorinya ke masa ketika dirinya masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Karena ketika musim Duwet, ia bersama teman-temannya pasti langsung berburu Duwet ketika usai jam pelajaran sekolah.

Berita Lainnya  Geram Istri Diselingkuhi, Pria Ini Laporkan Pak Dukuh ke Polisi

Dua titik lokasi yang banyak ditumbuhi pohon duwet selalu ia datangi bersama teman-temannya. Gunung Jompong dan Gua Watu Joglo menjadi daerah favorit dirinya untuk mendapatkan Duwet tersebut. Buah dengan rasa agak sepet dan asam ini sangat cocok ketika dimakan bersama dengan garam kini memang tak banyak dijumpai.

“Sekarang pohonnya sudah langka, hampir tidak ada. Makanya saya kaget kalau tetangga saya jual lewat media sosial dengan harga sama daging ayam satu kilogram,” ujarnya.

Hal yang sama juga dirasakan oleh Trisna, warga Desa Putat, Kecamatan Patuk. Bahkan sejak harganya selangit, memorinya kembali ke masa kecil dulu dan rasa penasaran untuk berburu buah Duwet kembali muncul. Sekedar penghilang rasa kangen akan buah duwet, ia rela merogoh kocek untuk membeli buah duwet tersebut.

Berita Lainnya  Bawaslu Buka Rekruitmen Panwascam, Ini Tahapannya

Chaerunnisa, juga warga Putat mengakui jika harga buah duwet sekarang cukup mahal. Karena dari pengepul harganya juga sudah tinggi. Sebagai seorang penjual online, ia hanya sebatas memasarkan buah tersebut. Chaerunnisa mengaku tidak mengetahui alasannya mengapa buah duwet bisa semahal daging ayam.

“Tetapi kalau pedagang yang memetik langsung pohonnya bilang, susah nyari buah Duwet,”ungkapnya.

Sejak buah duwet mulai memancarkan pamornya kembali, hampir setiap hari ia selalu mendapat pesanan buah tersebut. Harga mahal sepertinya tak masalah bagi para konsumen yang ingin mengenang kembali masa kecilnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler