Sosial
Balada Mengecilnya Ukuran Tahu Sebagai Dampak Melambungnya Dolar
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Dampak melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) langsung berdampak kepada para pengusaha tahu di Gunungkidul. Pasalnya, bahan baku berupa kedelai yang merupakan barang impor turut mengalami kenaikan harga sesuai dengan kurs yang berlaku saat ini. Merespon hal itu, untuk mencegah kerugian alih-alih menaikan harga, para pengusaha memilih untuk mengurangi ukuran tahu dari pada menaikan harga. Strategi ini dipilih untuk tetap menjaga daya beli masyarakat.
Salah seorang pengusaha tahu di Padukuhan Sunbermulyo, Desa Kepek, Kecamatan Wonosari, Sakiyo mengatakan, harga kedelai impor sebenarnya telah mengalami kenaikan dalam dua minggu terakhir. Peningkatan harga yang terjadi saat ini cukup signifikan.
“Dulu Rp 6.500 per kilogramnya, kemudian naik menjadi Rp 6.800 sekarang sampai Rp 7.400. Sepekan ini memang cukup terasa,” ujar Sakiyo, Jumat (07/09/2018).
Menanggapi fluktuasi harga yang terjadi, ia bersama belasan pengusaha tahu lainnya kemudian melakukan koordinasi. Dalam koordinasi tersebut, para pengusaha menyepakati untuk mengecilkan ukuran tahu. Sebab jika diambil langkah menaikan harga, seperti pengalaman sebelumnya, dikhawatirkan akan menyebabkan permintaan anjlok.
“Satu papan biasanya ada 25 tahu sekarang jadi 35 tahu. Harganya belum kita naikan, masih Rp 3.000 per papan,” ujar dia.
Hal senada juga diungkapkan oleh pelaku usaha tahu lainnya, Agung Gunawan. Sejak kenaikan harga kedelai, setiap satu ton kedelai yang dijadikan tahu, pihaknya mengalami penurunan omset sebesar Rp 1 juta.
“Ini dampak kenaikan harga kedelai meskipun terlihat sedikit, tetapi jika dikalikan jumlahnya dalam ton kan jadi banyak,” imbuh dia.
Disinggung mengenai pasokan kedelai lokal, ia menyebut saat ini sangat minim. Padahal kwalitas dari kedelai lokal lebih bagus dari pada kedelai impor yang berasal dari Amerika Serikat itu.
“Kalau ini (kedelai import) didiamkan 1 sampai 1,5 bulan, sari patinya akan berkurang. Berbeda dengan lokal yang masih baik. Tetapi hasil panen di sini dibeli saja hanya beberapa hari sudah habis,” tutup dia.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
bisnis4 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Hukum1 minggu yang lalu
Curi 5 Potong Kayu, Warga Panggang Terancam 5 Tahun Penjara
-
Pendidikan2 minggu yang lalu
SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Siap Melaju ke Tingkat Nasional Ajang OMBN 2025
-
bisnis4 minggu yang lalu
Diproyeksi Ada Kenaikan 47 Ribu Penumpang Hari Ini, PT KAI Daop 6 Yogyakarta Himbau Penumpang Jaga Barang Bawaannya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jazz Menggema di Stasiun Yogyakarta, Ratusan Penumpang Nyanyi Bareng Maliq & D’Essentials