fbpx
Connect with us

Sosial

Dolar Melambung Tinggi, Harga Sembako di Pasaran Masih Stabil

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Melemahnya nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam sepekan terakhir hingga saat tidak banyak berdampak pada aktivitas harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat. Meskipun nilai Dollar Amerika sudah menembus angka Rp15.000, hingga saat ini belum ada kenaikan harga kebutuhan pokok yang terjadi di pasar-pasar di Gunungkidul. Harga masih terpantau normal dan stabil dan bahkan beberapa diantaranya justru mengalami penurunan.

Kepala Satuan Tugas (Satgas) Pangan Kabupaten Gunungkidul, AKP Riko Sanjaya mengatakan, harga komoditas sembako seperti cabai, bawang merah, bawang putih dan daging tidak mengalami kenaikan harga.

Pria yang juga menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Gunungkidul ini menjelaskan, harga komoditi cabai keriting serta cabai hijau, dari semula berharga Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu per kilogram, harga ketiga komoditi ini turun drastis ke angka Rp 10 ribu sampai Rp 12 ribu. Untuk daging ayam potong juga turun dari Rp 40 ribu menjadi Rp 34 ribu.

Berita Lainnya  Dicegat dan Ditodong di Bulak Sepi, Motor Pelajar Dirampas Begal

Harga bawang merah yang sempat melambung hingga Rp 30 ribu kini turun menjadi Rp 18 ribu per kilogramnya. Sedangkan untuk harga bawang putih dari Rp 30 ribu mengalami penurunan kini menjadi Rp 27 ribu.

“Rata-rata semua mengalami penurunan harga. Namun demikian bersamaan dengan kondisi melemahnya nilai tikar rupiah terhadap dolar ini akan kita pantau terus. Masyarakat tak usah khawatir,” ujar Riko, saat ditemui usai melakukan sidak di Pasar Argosari Wonosari, Kamis (06/09/2018).

Ia mengatakan turunnya sejumlah harga sembako tersebut dikarenakan kebutuhan masyarakat berkurang atau minimnya permintaan dari masyarakat. Selain itu, banyak masyarakat yang sudah mengkonsumsi dari hasil panen sendiri.

“Seperti cabai dan bawang banyak masyarakat yang menanam. Sekarang juga musim panen. Selain itu juga dikarenakan akan memasuki bulan Muharam biasanya sepi,” kata dia.

Berita Lainnya  Ratusan Hektar Sawah Gagal Panen Akibat Bencana dan Hama, Tak Satupun Petani Gunungkidul Dapat Klaim Ganti Rugi

Senada dengan Riko, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gunungkidul, Yuniarti mengatakan, dari pantauan yang dilakukan pihaknya dalam dua minggu terakhir ini tidak ada dampak signifikan dengan melemahnya dolar terhadap rupiah terhadap harga barang kebutuhan pokok di Gunungkidul. Bahkan menurutnya, ada bahan pangan impor yang mengalami penurunan.

“Untuk tepung terigu pada 1 September 2018 lalu seharga Rp 8.700 dan kemarin turun menjadi Rp 8.600. Sementara ini belum ada dampak signifikan, beberapa harga kebutuhan pokok di Gunungkidul cenderung stabil,” imbuh dia.

Disinggung mengenai harga kedelai yang saat ini dikhawatirkan mengalami kenaikan, ia belum bisa berkomentar banyak. Namun pantauan terakhir masih stabil dikisaran Rp 8.700.

“Coba kita lihat ke depan, sampai saat ini masih stabil,” kata dia.

Berita Lainnya  Keluyuran Saat Jam Pelajaran Sejumlah Siswa Terjaring Razia Polisi

Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler