Pemerintahan
Balai Dikmen : Sekolah Dilarang Pungut Sumbangan Bersifat Wajib Kepada Wali Murid






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Sekolah-sekolah di Gunungkidul dilarang untuk menarik uang wajib kepada para siswa barunya. Sekolah hanya diperbolehkan untuk menerima uang partisipasi dari wali murid dalam bentuk sumbangan yang harus disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku.
Plt Kepala Balai Pendidikan Menengah (Dikmen) Kabupaten Gunungkidul, Warsidi memaparkan, sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) No 28 Tahun 2008, sekolah memang tidak diperbolehkan memungut biaya dari masyarakat. Namun demikian, sekolah masih diperbolehkan untuk menerima partisipasi dari masyarakat dalam bentuk sumbangan. Sumbangan ini nantinya tidak diperbolehkan bersifat mengikat sehingga memberatkan masyarakat.
“Tidak boleh ditentukan nilai sumbangannya. Dalam artian, wali murid dibebaskan memberikan nilai yang akan disumbangkan. Biasanya ada kesepakatan dulu antara orang tua dan sekolah,” beber Warsidi, Selasa (10/07/2018) siang.
Pun demikian dengan seragam sekolah. Para orang tua juga dibebaskan untuk membeli seragam dari mana saja, tidak harus dari sekolah.
“Bahkan kalau ada seragam bekas dari kakaknya yang dirasa masih layak pakai, diperbolehkan. Tidak perlu membeli seragam,” kata dia.







Sementara itu, salah seorang wali murid SMA N 1 Wonosari, Wardoyo mengaku tidak mempermasalahkan apabila nantinya harus memberikan sumbangan ke sekolah anaknya. Hanya saja, ia meminta agar pihak sekolah bisa transparan dalam pengelolaan dana tersebut. Artinya ia sangat berharap nantinya uang sumbangan dari orang tua dipergunakan untuk memberikan fasilitas penunjang pendidikan bagi para siswa.
“Asal transparan dan penggunaannya jelas, saya tidak masalah kalau harus menyumbang,” tutur dia.
Ketidak keberatan Wardoyo sendiri menurutnya berdasarkan pengalaman sebelumnya yang dialami oleh anaknya. Di sekolah sebelumnya di mana ketiadaan dana sumbangan membuat aktifitas pembelajaran untuk anaknya menjadi terhambat dan tidak berjalan maksimal. Anaknya yang ikut ekstra kokurikuler bola basket sama sekali tidak pernah menyentuh bola basket selama 3 tahun bersekolah.
“Sekolah saat itu karena orang tua tidak menyumbang, tidak bisa membeli bola basket,” tutupnya.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis4 minggu yang lalu
PT Railink Raih Penghargaan 7th Top Digital Corporate Brand Award 2025
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh