fbpx
Connect with us

Pendidikan

Bangun Sejak Subuh, Wati Tak Kunjung Berhasil Daftarkan Anaknya ke SMP Pilihan

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Hari Senin (29/06/2020) ini merupakan hari pertama seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di lingkungan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gunungkidul untuk tingkat SMP. Sedikitnya terdapat 9.700 siswa SD yang hendak mendaftar SMP. Penerapan sistem online serta SOP corona dalam mekanisme PPDB ini membuat banyak orang tua yang kalang kabut. Sejumlah strategi dilakukan oleh para calon wali murid agar sang anak bisa segera mendapatkan sekolah.

Pendaftaran sendiri dimulai tepat pukul 00.00 WIB tengah malam tadi. Pada hari pertama ini, terjadi berbagai kendala yang dialami oleh wali murid saat hendak mendaftarkan putra-putrinya. Mulai dari server eror, sinyal yang sulit bahkan pemadaman aliran listrik.

Berita Lainnya  Bangunan SD Berusia Ratusan Tahun di Ponjong Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya

“Saya bangun dari jam 02.00 pagi tadi biar server gak overload, tapi eror tadi, ada tulisan sedang diperbaiki,” jelas salah satu orang tua siswa di Kecamatan Wonosari, Wati, Senin siang.

Selain server eror, ia juga sempat dibuat resah karena wilayah Kecamatan Wonosari sempat mati listrik pada pagi tadi. Hingga pukul 12.00 siang tadi, ia belum juga sukses mendaftarkan putrinya.

“Tadi juga mati listrik, padahal saya nunggu-nunggu server pulih dan bisa mendaftar,” kata ibu dua orang anak ini.

Selain server eror lantaran banyaknya yang mengakses, kendala lain seperti mati listrik dan juga sulit sinyal juga dialami wali murid di Gunungkidul. Seperti yang diketahui, akibat pandemi covid19 ini, proses PPDB sebetulnya harus dilakukan secara online. Namun pada kenyataannya, sekolah membuka posko layanan dengan protokol covid.

Berita Lainnya  Belajar Berdemokrasi Secara Bersih dan Sehat Ala Siswa-siswa SMA N 1 Semanu

Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 1 Tepus, Heriyanto mengatakan, banyak wali calon siswa yang berada di lingkungan sekolahnya yang kesulitan dalam memahami alur PPDB online. Untuk itu ia membuka layanan di sekolah.

“Saya buka layanan bagi para siswa yang hendak mendaftar bisa datang langsung ke sekolah, nanti bisa kami bantu,” papar Heri.

Kepala Disdikpora Gunungkidul, Bahron Rasyid mengakui adanya sejumlah kendala yang mengiringi hari pertama PPDB online SMP. Bahron memastikan bahwa pada saat ini, sistem sudah normal kembali.

“Memang sempat ada perbaikan karena sistem overload, sekolah kami rekomendasikan untuk membuka layanan offline agar para wali yang susah sinyal bisa mendapatkan informasi dan dibantu mendaftar,” tutup Bahron.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler