Pemerintahan
Bantuan RTLH Tahun 2023 Naik Jadi 20 Juta Per Rumah


Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Belasan ribu rumah di Gunungkidul masih dikategorikan sebagai Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Dari data Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, dari 21.758 RTLH yang ditinggali warga, baru sekitar 4.500 unit rumah yang tertangani.
Kepala Bidang Perumahan dan Permukiman DPUPRKP Gunungkidul, Nurgiyanto, mengatakan, sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Gunungkidul, tercatat sebanyak 21.758 rumah di Gunungkidul dikategorikan sebagai RTLH. Pihaknya pada tahun ini pun merencanakan sebanyak 325 RTLH dapat ditangani dengan dana yang bersumber dari APBD Gunungkidul.
“RTLH yang tertangani sampai 2022 itu ada 4.500 unit, itu sudah dari APBD, BSPS, Pemerintah Provinsi, CSR, dan Baznas,” ucapnya, Selasa (10/01/2022).
Dijelaskannya, kuota penanganan RTLH pada tahun ini memang turun dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun sebelumnya, penanganan RTLH yang bersumber dari APBD mencapai 400 unit namun pada tahun ini pihaknya hanya akan menangani 325 RTLH. Namun demikian, besaran bantuan RTLH yang bersumber dari APBD pada tahun ini akan lebih besar. Jika pada tahun lalu tiap unit menerima Rp. 17,5 juta, pada tahun ini naik menjadi Rp. 20 juta.
“Sebanyak 74 unit diantaranya melalui pokir dan sisanya melalui PIWK,” sambung Nurgiyanto.
Terkait dengan jumlah bantuan dari BSPS, dirinya belum dapat memastikan berapa jumlah penanganannya karena belum ada koordinasi. Menurutnya, koordinasi baru akan dilaksanakan pada bulan Maret atau April mendatang.
“Yang bisa dipastikan itu sebanyak 325 unit dari APBD, kalau yang BSPS kita belum diberitahu karena belum ada koordinasi. Biasanya dari BSPS itu tetap ada walaupun tidak senilai itu atau justru bisa tambah, kita belum koordinasi,” terangnya.
Sebelumnya, pada tahun 2022 penanganan RTLH melalui BSPS dapat menyasar 911 rumah di Gunungkidul dengan nilai Rp. 17,5 juta per unitnya. Selain itu, 20 rumah lainnya di Kalurahan Nglindur dan Kalurahan Kemiri juga mendapat bantuan RTLH senilai Rp. 50 juta dari Pemerintah Provinsi dengan syarat bangunannya harus memiliki ciri khas Yogyakarta.
“Tahun ini dari Baznas ada 36 unit, tahapan verifikasi dan validasi rencana mulai bulan februari, mudah-mudahan hasilnya lolos semua agar tidak diulang prosesnya,” tutup Nurgiyanto.
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Perebutan Gelar Triple Crown 2025 di Indonesia Indonesia Derby 2025
-
Sosial2 minggu yang lalu
Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkatkan Kapasitas Petani di Sumatera Utara
-
event2 minggu yang lalu
Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya
-
Budaya2 minggu yang lalu
Yogyakarta International Dance Festival Digelar di Jogja, Diikuti 8 Negara
-
Info Ringan1 minggu yang lalu
Semarak Ulang Tahun Perak Tunas Mulia, Gelar Sarasehan Pendidikan Tamasya
-
musik2 minggu yang lalu
Tahun ke-11, Prambanan Jazz Festival Gaet Kenny G dan EAJ
-
seni4 hari yang lalu
Asmatpro Tampilkan Showcase di Jogja Fashion Trend 2025
-
Uncategorized4 hari yang lalu
Komitmen Dukung Kopi Lokal, KAI Daop 6 Yogyakarta Bagikan 750 Gelas Kopi Gratis ke Penumpang
-
event3 hari yang lalu
Lewati Rute 6 Candi, Belasan Negara Bakal Ramaikan Sleman Temple Run 2025
-
Pendidikan3 hari yang lalu
UMY Punya Lapangan Sepak Bola Berstandar FIFA, Siap Lahirkan Atlet Muda
-
Sosial1 hari yang lalu
Kalijawi Disetujui Pemerintah Realisasikan Perumahan Gotong Royong Berbasis Koperasi, Kampung Notoyudan Akan Jadi Percontohan
-
bisnis2 hari yang lalu
Gandeng ATSIRI Rayakan Satu Dekade, Kopi Tuku Hadirkan Aroma dan Rasa