Pendidikan
Banyaknya Putus Sekolah dan Minat Lanjut Kurang, Lama Sekolah di Gunungkidul Terendah se-DIY






Wonosari, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pendidikan merupakan hal penting dalam kaitannya pengembangan kualitas sumber daya manusia. Pemerintah sendiri telah mensyaratkan wajib belajar sembilan tahun bagi masyarakat. Namun tak jarang, karena berbagai faktor seseorang harus meninggalkan bangku sekolahnya. Mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS) Gunungkidul, dari 2018 sampai 2020 rata-rata lama sekolah masyarakat Gunungkidul ialah selama 7 tahun. Hasil ini menjadikan lama belajar di Gunungkidul terendah dibandingkan daerah lainnya di DIY.
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Gunungkidul, Kisworo, saat ditemui membenarkan hal tersebut. Masih rendahnya lama sekolah menjadi persoalan tersendiri untuk diselesaikan. Menurutnya, untuk meningkatkan lama waktu sekolah perlu adanya peran dari semua pihak terutama di lingkungan keluarga dan masyarakat.
“Jadi memang kita paling rendah (lama sekolah), ini bukan hanya peran Dikpora saja ya untuk meningkatkannya. Kelihatannya angka putus sekolah itu kan juga mempengaruhi, jadi juga mempengaruhi rata-rata lama sekolah pelajar,” ungkap dia, Selasa (07/12/2021).
Menurutnya minat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi saat ini memang masih minim. Namun dengan adanya perguruan-perguruan tinggi yang berada di Gunungkidul, diharapkan dapat mendongkrak lama sekolah masyarakat Gunungkidul yang semakin lama.
“Sekarang kan ada beberapa perguruan tinggi di Gunungkidul, seperti UGK, STAIYO, dan UNY itu diharapkan menambah motivasi untuk melanjutkan pendidikan lebih tinggi sehingga angka putus sekolah juga berkurang,” sambung Kisworo.







Dia menambahkan, rendahnya lama sekolah dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Misalnya karena faktor ekonomi yang memaksa pelajar keluar dari bangku sekolah. Selain itu kurangnya motivasi dapat memicu seorang pelajar meninggalkan bangku sekolah. Ia mencontohkan saat pandemi, pelajar lebih banyak dirumah dan dapat menurunkan motivasi siswa untuk bersekolah. Faktor lainnya ialah adanya pernikahan dini di usia pelajar yang menjadikan angka lama sekolah rendah.
“Kalau misal karena ekonomi, kami sudah upayakan ada beasiswa untuk siswa agar dapat melanjutkan pendidikan seperti belum lama ini ada beasiswa Gunungkidul Cerdas,” terangnya.
Menurutnya, rendahnya lama sekolah dapat berpengaruh pada kualitas sumber daya alam dan indeks pembangunan manusia. Dari data BPS, tahun 2020 angka harapan lama sekolah di Gunungkidul juga terendah di DIY dengan 12,97 tahun. Selain itu, Indeks Pembangunan Manusia di Gunungkidul pada tahun 2020 juga terendah di DIY dengan 69,98.
“Jadi Indeks Pembangunan Manusia kan ada tiga variabel, salah satunya lama sekolah. Ketika lama sekolah rendah ya tentunya mempengaruhi itu dan tentunya berpengaruh pada kualitas sumber daya manusia,” tutup Kisworo.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks