Pemerintahan
Dua Kapanewon Diperkirakan Bebas Dari Bencana Kekeringan Tahun Ini
Wonosari, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Kesulitan air bersih bukanlah hal yang baru dialami oleh masyarakat Gunungkidul. Tiap tahun pada musim kemarau, sebagian wilayah kabupaten Gunungkidul dilanda kekeringan. Ratusan ribu masyarakat harus rela kesulitan dalam mencukupi kebutuhan air bersihnya. Sejak bulan Juni 2021 lalu, pemerintah kabupaten Gunungkidul telah menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan. Status siaga darurat sendiri dirasakan oleh sedikitnya 16 kapanewon yang tersebar di seluruh Gunungkidul. Hanya dua kapanewon yang diprediksi terbebas dari kekeringan tahun ini.
Sebagai langkah awal, penetapan status siaga darurat bencana kekeringan dinilai begitu penting untuk mengantisipasi dampak pada awal terjadinya kekeringan. Jika nantinya dampak kekeringan meluas, status tersebut dapat dinaikkan sewaktu-waktu. Saat status dinaikkan, anggaran untuk menanggulangi kekeringan dapat mengambil dari anggaran Belanja Tak Terduga Pemerintah Kabupaten Gunungkidul.
Kepala BPBD Gunungkidul, Edy Basuki mengungkapkan selain menetapkan status terkini bencana kekeringan, pihaknya juga mendata wilayah-wilayah yang mengalami kerawanan krisis air. Upaya mitigasi pun tetap dilakukan oleh pihaknya agar dapat memetakan dan mengantisipasi dampak kekeringan agar tidak meluas.
Menurut data yang telah dianalisis oleh BPBD, sebanyak 16 Kapanewon diprediksi akan terdampak kekeringan. Sedangkan 2 kapanewon lainnya, yaitu Playen dan Karangmojo diperkirakan akan terbebas dari krisis air.
“Sudah ada sepuluh kapanewon yang mengajukan bantuan air bersih secara resmi. Yaitu, Panggang, Semin, Saptosari, Wonosari, Rongkop, Tepus, Girisubo, Tanjungsari, Patuk, Paliyan,” jelasnya, Kamis (05/08/2021).
Lebih lanjut, Edy menyampaikan hingga saat ini pihaknya mendata sudah 99.559 warga yang terkena dampak kekeringan. BPBD Gunungkidul sendiri sejauh ini telah menyalurkan 847 tangki bantuan air kepada masyaraat.
Sebagai kapanewon yang menjadi langganan krisis air, Panewu Tanjungsari, Rakhmadian mengungkapkan jika pihaknya telah menyiapkan anggaran senilai Rp. 54,6 Juta untuk droping air ke warganya. Meskipun demikian, pihaknya tetap meminta bantuan ke BPBD Gunungkidul mengingat anggaran yang dimiliki sangat terbatas dan tidak bisa mengcover seluruh wilayah terdampak kekeringan di Kapanewon Tanjungsari.
“Meski ada anggaran sendiri, kami tetap minta bantuan ke BPBD Gunungkidul. Kalau hanya mengandalkan anggaran ini, tidak bisa rata ke seluruh wilayah. Dari hasil koordinasi dengan BPBD, kami membagi wilayah droping air agar tidak ada tumpang tindih. BPBD mengcover bantuan di kalurahan Banjarejo, dan dari kapanewon di Kalurahan Kemadang, Hargosari, Kemiri, dan Ngestirejo,” ucapnya.
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Video Syur Sang Ketua Beredar, Tim 01 Tegaskan Tetap Solid Menangkan Endah-Joko
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Skandal Video Syur Pimpinan DPRD Makin Meluas, Puluhan Orang Geruduk Kantor Dewan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Lanjutkan Proyek Penataan Wajah Kota Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
15 Hari Pasca Pengetatan Miras di Gunungkidul, Petugas Sita Ribuan Botol Minuman Siap Edar
-
Politik1 minggu yang lalu
Mengejutkan, Heri Nugroho Mundur Dari Ketua DPD Golkar Gunungkidul
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Dua ASN Yang Dipecat Bupati Atas Skandal Perselingkuhan Diaktifkan Kembali
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Ini Desain Indah Alun-alun Wonosari, Pembangunan Dilanjutkan Tahun Depan
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Keputusan Kontroversial Plt Bupati Aktifkan ASN Yang Dipecat Karena Perselingkuhan, Ini Respon Sunaryanta
-
Sosial3 minggu yang lalu
Berkenalan Dengan Mahmud Ardi Widanta, Pengusaha Nikel Yang Nyalon Wakil Bupati Gunungkidul
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Gunungkidul City Run and Walk 2024, Suguhkan Track dan Suasana Kota Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Terlibat Perkelahian di JJLS, 7 Remaja dari Bantul Diamankan Petugas
-
Politik2 minggu yang lalu
Paslon Hero-Pena Gelar Kampanye Terbuka, Libatkan Anak Muda dalam Program