fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Baru Diperbaiki Dibongkar Lagi, Penataan Alun-alun Boros Hingga Miliaran

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)– Penataan alun-alun Wonosari masih berlanjut di tahun 2023 ini. Adapun proyek yang menelan anggaran hingga menembus 1,3 miliar tersebut saat ini menjadi bahan pembicaraan dan sorotan berbagai pihak, baik masyarakat umum maupun dari kalangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gunungkidul.

Sebagaimana diketahui, proyek penataan alun-alun Wonosari ini dimulai tahun 2022 lalu. Pengerjaannya pun saat itu juga banyak menjadi bahan pembicaraan karena berbagai hal. Proyek tahun lalu menelan anggaran Rp 720 juta dan telah diserahterimakan. Pada tahun 2023 ini, pengerjaan di lokasi tersebut kembali dilakukan dengan anggaran Rp 551 juta. Yang menjadi masalah, dalam eksekusinya, terdapat ketidaksesuaian antara masterplan dengan detail engineering design dengan perencanaan.

Sejak beberapa pekan lalu alat berat kembali melakukan pengerukan di tanah yang berada di area depan Kantor Bupati Gunungkidul itu. Sejumlah kendaraan truk pun juga berlalu lalang mengangkut tanah hasil pengerukan.

Berita Lainnya  Keputusan Disebut Bersifat Politis, Pembangunan Sirkuit Balap di Semanu Terancam Batal

Pengerukan sendiri dilaksanakan di seluruh area alun-alun. Tak terkecuali di titik yang sebenarnya telah digarap pada tahun sebelumnya.

Anggota Komisi C DPRD Gunungkidul, Ryan Eko Wibowo menganggap, perencanaan pada normalisasi atau penataan Alun-alun Wonosari kurang matang. Pemerintah dianggap tidak konsisten dalam mengambil kebijakan dan penggunaan anggaran untuk pembangunan. Sebagai wakil rakyat, ia merasa kecewa atas kinerja dan program yang berjalan.

“Saya rasa perencanaan untuk program ini kurang matang. Saya tidak tahu persis bagaimana pemkab tidak konsisten dalam perencanaan dan pelaksanaan programnya,” ujar Ryan.

“Belum lama rumputnya ditanam belum tumbuh, sekarang sudah diganti lagi,” imbuh dia.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Wakil Ketua DPRD Gunungkidul, Heri Nugroho. Adanya perubahan konsep dan pembongkaran yang dilakukan pada proyek Alun-alun Wonosari ini dianggap sebuah pemborosan anggaran pemerintah. Bagaimana tidak, pada tahun 2022 lalu anggaran yang digunakan sudah lumayan besar yakni Rp 720 juta, salah satunya untuk tanaman rumput. Namun di tahun 2023 ini justru dilakukan pembongkaran dengan diganti sitru.

Berita Lainnya  Pemerintah Himbau Masyarakat Tak Gelar Takbir Keliling

“Malah sekarang dibongkar lagi. Padahal kan bisa untuk melanjutkan lagi tanpa harus membongkar,” papar Heri Nugroho.

“Kami berikan beberapa catatan atas realisasi anggaran tahun 2022 salah satunya adalah pembangunan atau penataan wajah alun-alun Wonosari. Kembali lagi konsep atau perencanaan seharusnya bener-bener matang baru realisasi,” jelas dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gunungkidul, Harry Sukmono menjelaskan, untuk tahun 2022 lalu proyek penataan Alun-alun Wonosari ini menyasar pada jogging track dan leveling tanah alun-alun di sisi utara. Sebab ada perbedaan ketinggian tanah di beberapa sisi.

Tahun 2023 ini, proyek kembali dilakukan agar leveling di semua sisi sama, dengan menggunakan sirtu. Disinggung mengenai rumput yang dibongkar dan diganti dengan sirtu tersebut, ia tidak menampiknya.

Berita Lainnya  Sukses Terapkan Inovasi Tatanan Baru, Pokdarwis Nglanggeran Dapat Penghargaan

Perencanaan di tahun 2022 tanah di alun-alun akan ditanami rumput gajah, akan tetapi muncul perubahan dilakukan pengerasan atau dipadatkan dengan sitru.

“Ada perbedaan struktur lapisan tanah dengan pekerjaan tahun ini. Agar struktur lapisan tanah sama di semua area alun-alun dengan pelapisan sirtu,” terang Harry Sukmono.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler