Beban Berat Promosi Pariwisata Gunungkidul di Tengah Minimnya Anggaran

Wonosari,(pidjar.com)– Semakin membaiknya industri pariwisata di Gunungkidul, Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Gunungkidul tahun ini fokus dalam meningkatkan promosi dan menjaga citra pariwisata Gunungkidul. Diharapkan, dengan langkah tersebut dapat meningkatkan kunjungan wisatawan luar daerah yang akan berdampak pada perekonomian pelaku wisata.

Ketua BPPD Gunungkidul, Warsidi, mengatakan pihaknya memiliki fungsi sebagai koordinator promosi pariwisata di Gunungkidul. Sehingga dirinya pada awal tahun ini mulai menyusun sejumlah strategi guna meluaskan promosi pariwisata di Gunungkidul. Dijelaskannya, salah satu langkahnya ialah dengan bertemu dengan pelaku industri pariwisata guna mendapatkan masukan dalam penyusunan strategi ke depannya.

“Dalam promosi memang perlu peran serta semua pihak, seperti pelaku usaha di industri pariwisata, pelaku wisata, konten kreator, termasuk media juga,” jelasnya, Kamis (16/02/2023).

Ditambahkannya, BPPD sendiri sudah berjalan sejak tahun 2018 lalu. Namun tak lama setelah didirikan, kinerja BPPD diakuinya belum optimal karena terhambat pandemi saat itu. Pada periode ini, ia bertekad lebih menggencarkan promosi-promosi yang sebelumnya terhambat pandemi.

“Tugas kami itu bagaimana agar ada peningkatan kunjungan wisatawan, kemudian meningkatkan citra pariwisata, serta melakukan riset di sektor pariwisata,” imbuhnya.

“Citra pariwisata Gunungkidul ini perlu dibangun dan dibentuk agar tercipta identitas yang otentik,” terang Warsidi.

Diakuinya, belum adanya pos anggaran untuk BPPD menjadi kesulitan tersendiri bagu pihaknya untuk menjalankan program. Dalam menjalankan program promosinya, pihaknya masih mengikuti kegiatan dari jaringannya. Ia mencontohkan seperti menumpang kegiatan table top di sejumlah daerah untuk mempromosikan pariwisata Gunungkidul. Sejauh ini, pihaknya secara mandiri membiayai programnya. Diharapkan, Pemkab Gunungkidul dapat mengakomodir pembiayaan promosi yang dilakukan oleh BPPD.

“Secara organisasi kami independen, tapi dalam menjalankan program kami koordinasi dengan Dinas Pariwisata. Kita juga sebetulnya memiliki hak untuk menerima hibah, tapi sampai saat ini belum ada,” pungkasnya.