Advertorial
Belasan Desa di Gunungkidul Masih Belum Terjangkau Sinyal Internet



Tepus,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Berkembangnya jaman terus dibarengi dengan perkembangan teknologi telekomunikasi yang terus maju dan canggih pula. Perkembangan tersebut membuat kebutuhan masyarakat perihal sinyal internet menjadi sangat tinggi. Namun, hal itu nampaknya masih belum sepenuhnya dirasakan oleh seluruh warga Gunungkidul. Pasalnya, sejumlah daerah masih banyak yang belum terjangkau sinyal telekomunikasi maupun internet. Masyarakat yang terutama kesulitan untuk mendapatkan sinyal telekomunikasi adalah yang tinggal di pedalaman atau mereka yang tinggal di daerah pegunungan.
Jangankan untuk mengakses internet, terkadang hanya untuk memberi kabar atau mencari informasi yang penting melalui SMS atau telpon saja sangat sulit. Kawasan tersebut memang sebagian masih belum tersentuh jaringan sinyal telekomunikasi. Tak heran apabila masyarakat di wilayah semacam ini relatif tertinggal lantaran terbatasnya informasi yang didapat.
Salah satu daerah yang masih sulit untuk mendapatkan sinyal telekomunikasi adalah Desa Giripanggung, Kecamatan Tepus. Untuk mengakses sinyal internet, masyarakat setempat bahkan harus keluar dari rumah dan mencari tempat-tempat yang sekiranya berada di daerah tinggi dan mudah sinyal. Tak jarang komunikasi warga sekitar mati jika mereka berada di dalam rumah.
“Masih sangat susah kalau internet. Harus cari tempat dulu, biasanya pada ke gunung Buthak, Desa Giripanggung kalau mau lancar komunikasinya. Telpon atau SMS ya tidak begitu lancar juga,” kata salah seorang warga Giripanggung, Udi Riwanto, Kamis (06/09/2018).
Kondisi semacam ini tentunya menyendat pekerjaan warga yang sekiranya membutuhkan akses internet. Padahal sekarang ini, seluruh pekerjaan dituntut dengan basis online. Selain itu komunikasi penting dan sekiranya genting juga tak jarang tersendat akibat sinyal yang buruk.
Sementara itu, Kepala Bidang Layanan Informatika, Dinas Komunikasi Informatika Gunungkidul, Kelik Yuniantoro mengatakan, pihaknya tidak memungkiri jika sejumlah daerah masih mengalami sinyal telekomunikasi yang begitu lemah. Bedasarkan pendataan yang dilakukan terdapat 13 desa yang hingga sekarang ini belum tersentuh jaringan sinyal yang kuat.
Diantara kawasan yang terpantau merupakan daerah minim sinyal adalah Desa Tegalrejo, Watugajah, Sampang, Serut dan Petir di Kecamatan Gedangsari; Desa Pucanganom dan Botodayaan di Kecamatan Rongkop. Kemudian Desa Songbanyu, Sumberwungu, Giripanggung, Sawahan, sebagian kecil Desa Karangasem dan Kenteng.
Kondisi semacam ini menurut Kelik tentu harus segera dituntaskan oleh pemerintah. Namun demikian, dari pemerintah daerah sendiri tidak dapat bergerak sendiri melainkan harus adanya dukungan dan stimulan dari pemerintah pusat. Lantaran dalam pengembangan jaringan tentu ada sistem atau hal lain yang harus ditangani oleh pemerintah pusat.
“Dukungan sangat perlu. Kita sudah berupaya komunikasikan dengan pejabat tingkat daerah,” terang Kelik Yuniantoro.
Terpisah, Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi menanggapi kondisi belasan daerah yang masih kesulitan dalam mengakses internet dan komunikasi, pihaknya akan berupaya mendiskusikannya dengan pemerintah pusat. Kajian mengenai pemerataan jaringan sinyal telekomunikasi perlu dilakukan ulang, sehingga seluruh daerah akan mudah mengakses internet dan menjalin komunikasi.
“Akan kami lakukan diskusi ulang dengan instansi terkait, ditingkat yang lebih tinggi tentunya baik provinsi maupun pemerintah pusat,” tutur dia.
Baru-baru ini pun pemerintah pusat khususnya Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, tengah mengumumkan dan menggagas suatu program pemerataan akses telekomunikasi. Wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar menjadi fokus utama yang digadang-gadang menjadi daerah pemerataan pada awal tahun 2019 mendatang.
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Masa Jabatan Tinggal Menghitung Hari, Sunaryanta : Kembali ke Orang Tua dan Bertani
-
Sosial4 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Dikukuhan Sebagai Ketua Pengurus Daerah Keluarga Organisasi Tarung Derajat
-
Sosial3 minggu yang lalu
Gilang dan Salma Dinobatkan Sebagai Dimas Diajeng Gunungkidul 2025
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Progam Makan Bergizi Gratis Mulai Dilaksanakan di Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Festival Umuk Kampung, Merayakan Kelestarian Kota dengan Merawat Tradisi
-
Sosial3 minggu yang lalu
Berkenalan dengan Ekawati Rahayu Putri, Calon Ketum HIPMI DIY yang Visioner
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Asmat Pro Group Helat Jogja Fashion Parade 2025, Usung tema Pararellel Aesthetics
-
Sosial4 minggu yang lalu
Kasus Kesehatan Mental Tinggi, Gunungkidul Kolaborasi dengan IPI untuk Penanganan dan Antisipasi
-
film3 minggu yang lalu
LSB PP Muhammadiyah Luncurkan Film “Djuanda: Pemersatu Laut Indonesia”
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Kasus Antraks Kembali Ditemukan di Gunungkidul
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Asmat Pro Berikan Award 2025 pada Sejumlah Model saat Wisuda, Termasuk Desainer Cilik
-
Sosial2 minggu yang lalu
Purna Tugas, Mantan Bupati Sunaryanta Pulang dengan Berlari 8 Km