Sosial
Berbagi Kebahagiaan Lebaran Bersama Anak Yatim Ala Komunitas Berbagi Untuk Negeri





Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Keberagaman sesuai dengan nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika memang semestinya perlu dirawat. Terlebih bagi generasi muda Indonesia selayaknya harus jadi garda terdepan dalam merawat kebhinekaan. Seperti Komunitas Bebagi Untuk Negeri yang beranggotakan muda mudi berbagai keyakinan di Gunungkidul. Di setiap ramadhan, mereka selalu menggelar kegiatan bertema sosial yang mengundang ratusan anak yatim piatu.
Koordinator Komunitas Berbagi Untuk Negeri, Iwan Dolphin menyatakan sudah empat kali atau empat tahun menggelar acara berbagi kebahagiaan dengan anak yatim. Dalam aksinya, ia pun menggandeng kalangan seniman. Tak hanya umat muslim saja, selama ini ia mengajak seluruh umat untuk berbagi kepada anak yatim piatu.
“Terlebih dengan tingginya suhu politik di Indonesia, keberagaman ini memang harus kami rawat. Kebetulan banyak pula umat agama non muslim yang ikut nyengkuyung,” kata Iwan Dolphin, di sela-sela kegiatan Berbagi Untuk Negeri, di Balai Padukuhan Besari, Siraman, Wonosari, Sabtu lalu (01/06).
Di momentum Ramadhan ini, banyak kalangan muda-mudi Gunungkidul yang antusias. Terlebih acara donasi yang diperuntukkan yatim piatu itu dikemas sesuai dengan selera kaum milenial. Ada pula live musik yang diisi oleh sejumlah seniman kondang di Gunungkidul.
“Kebetulan ada Niken Saritem yang turut pula berdonasi,” kata dia.



Dalam kegiatan Berbagi Untuk Negeri, selain para donatur yang hadir, sedikitnya ada 200 anak yatim piatu yang datang. Mereka berasal dari tiga panti asuhan, yakni Krida Mulya Kecamatan Paliyan, Ar Rafiu Kecamatan Wonosari dan Al Islam Kecamatan Playen. Terlihat, pemuda non muslim pun turut mengatur jalannya acara.
Salah satunya, Bekkti Naryanto warga non muslim asal Desa Pulutan, Kecamatan Wonosari. Ia mengaku hadir karena terketuk untuk membantu dengan sedikit rejeki yang ia punya. Dia berharap kegiatan ini bisa membuat Indonesia guyub tanpa memandang suku ras dan agama.
“Paling tidak kami mulai dari Gunungkidul, tanpa membedakan agama kalau kita ikhlas membantu, cita-cita kebhibekaan Indonesia tidak hanya sekedar wacana,” tandasnya.
“Andum” Berkah di Bulan Ramadhan Sekaligus Peringati Hari Lahir Pancasila
Suasana Titik 0 Kilometer kemarin sore benar-benar meriah, sebab 2 organisasi massa kompak membagikan paket untuk buka puasa bersama bagi pengguna jalan yang melintas di jantung Kota Wonosari. Barisan Sirothol Mustakim (BSM) bahkan menerjunkan ratusan personil untuk membagikan paket takjil dari 3 arah traffic light di seputar Alun-Alun Pemkab Gunungkidul. Tak mau kalah dengan BSM, Pemuda Pancasila juga melakukan hal sejenis.
Menurut Supardi, Sekretaris Jenderal BSM, pembagian takjil gratis selain dalam rangka berbagi di penghujung Ramadhan 1440 H sekaligus memperingati Hari Lahir Pancasila yang jatuh setiap 1 Juni. Dan BSM sebagai barisan kelaskaran PDI Perjuangan tak mau ketinggalan untuk andil memperingatinya.
“Dan acara bakti sosial seperti ini sudah menjadi agenda rutin. Meski Pemilu sudah usai, BSM tetap tampil merakyat dengan aksi-aksi sosial di tengah masyarakat. Apalagi kemarin Hari Lahir Pancasila, jadi kita ajak anggota untuk memperingatinya dengan cara berbagi seperti ini,” jelas Supardi.
Sedangkan menurut Sapto, Ketua BSM Gunungkidul, tak kurang dari 500 paket takjil yang dibagikan kepada pengguna jalan yang melintas diseputaran Titik 0 Kilometer. Pendanaan untuk acara tersebut didapat dari hasil iuran anggota.
“Kita memiliki anggota ratusan orang dan aktif bergerak untuk lebih dekat dengan wong cilik. Dan dapat dipastikan kita akan selalu hadir setiap ada bencana alam termasuk membantu kaum dhuafa,” jelas Sapto.
Tak mau kalah dengan BSM, Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila Gunungkidul juga menggelar aksi yang sama. Ormas besutan Japto Soeryosoemarno ini menunjukkan kepeduliannya dengan berbagi kepada umat Islam yang sedang menjalankan ibadah puasa.
“Dan utamanya inikan memperingati Hari Lahir Pancasila, maka sebagai ormas kita selalu konsisten menjaga marwah dan ideologi Pancasila seperti yang diamanatkan dalam UUD 1945,” tegas Bowo Paripurno, Ketua MPC PP Gunungkidul.
Dengan seragam khas doreng orange, personil Pemuda Pancasila membagi-bagikan takjil setelah paket dari BSM habis. Artinya tidak ada tumpang tindih penerima paket takjil dari BSM maupun Pemuda Pancasila. (Ulfah Nurul Azizah)
-
Olahraga5 hari yang lalu
Mengenal Demon Pratama, Pemuda Gunungkidul yang Masuk Timnas Bola Pantai Indonesia
-
Sosial4 minggu yang lalu
Gilang dan Salma Dinobatkan Sebagai Dimas Diajeng Gunungkidul 2025
-
Pemerintahan5 hari yang lalu
Bupati Copoti Reklame Tak Berizin yang Bertebaran di Gunungkidul
-
Sosial4 minggu yang lalu
Festival Umuk Kampung, Merayakan Kelestarian Kota dengan Merawat Tradisi
-
film4 minggu yang lalu
LSB PP Muhammadiyah Luncurkan Film “Djuanda: Pemersatu Laut Indonesia”
-
Hukum2 minggu yang lalu
TNI dan Satgas PKH: Garda Terdepan dalam Penegakan Hukum Perkebunan Sawit Ilegal
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Bupati Endah Soroti Banyaknya Kasus Perselingkuhan yang Melibatkan ASN
-
Sosial3 minggu yang lalu
Purna Tugas, Mantan Bupati Sunaryanta Pulang dengan Berlari 8 Km
-
Hukum2 minggu yang lalu
Terlibat Kasus Pemyimpangan TKD Sampang, Dirut Perusahaan Tambang Resmi Ditahan
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Seorang Penambang Batu Meninggal Usai Tertimpa Runtuhan Batu Besar
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
MBG di Gunungkidul Tetap Berjalan Selama Ramadhan, Berikut Menu yang Akan Dibagikan
-
Sosial4 minggu yang lalu
Kemen PPPA dan XL Axiata Luncurkan Program Pelatihan Keterampilan Pasca Bebas dari Lapas