Pemerintahan
Berkaca Dari Langkanya Minyak Goreng, Gunungkidul Berpotensi Kembangkan Industri Minyak Kelapa
Wonosari, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Kelangkaan minyak goreng kemasan di Gunungkidul belakangan ini tentunya menyulitkan masyarakat. Adapun jika tersedia, harga minyak goreng terpantau sangat tinggi jika dibandingkan dengan harga normalnya. Namun demikian, di tengah kelangkaan minyak goreng kemasan berbahan kelapa sawit, di Gunungkidul justru berpeluang mengembangkan produksi minyak goreng berbahan kelapa.
Kepala Bidang Perkebunan dan Hortikultura, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Luh Gde Suastini, mengungkapkan, produksi kelapa di Gunungkidul cukup banyak sehingga dapat dijadikan peluang di tengah kelangkaan minyak goreng kemasan. Produksi kelapa di Gunungkidul sendiri cukup tinggi sehingga memungkinkan adanya pengembangan industri tersebut. Pada tahun 2021 lalu, jumlah produksi kelapa mencapai 561.892 kilogram.
“Memang jumlah produksi kelapa di Gunungkidul cukup tinggi, sebagian besar wujud produksinya dijadikan kopra,” ucapnya.
Adapun untuk jumlah luas lahan tanaman kelapa di Gunungkidul pada tahun 2021 tercatat seluas 8.052,02 Hektare. Kapanewon yang memiliki lahan kelapa paling luas berada di Kapanewon Ponjong dengan 925 Hektar. Sedangkan lahan paling sedikit berada di Kapanewon Ngawen dengan luas 66 Hektar.
“Kalau untuk jumlah atau rata-rata produksi per hektare mencapai 109,46 kilogram,” imbuhnya.
Dari data yang dimiliki, wilayah pesisir selatan Gunungkidul menjadi daerah yang paling banyak menghasilkan produksi kelapa. Kapanewon Tanjungsari tercatat memiliki produksi tertinggi dengan 96.096 kilogram, sedangkan Kapanewon dengan produksi terendah yaitu Kapanewon Tepus dengan 3.400 kilogram. Dari total produksi tersebut, sebanyak 305.034 kilogram dijual dan 256.857 kilogram lainnya dikonsumsi sendiri oleh masyarakat.
“Kalau jumlah petani per tahun 2021 kemarin ada 55.134 keluarga, yang paling banyak ada di Kapanewon Saptosari sebanyak 8.458 keluarga,” jelasnya.
Ia mengatakan jika dahulunya terdapat sejumlah wilayah di Gunungkidul yang menjadi sentra produksi minyak goreng kelapa. Namun produksi tersebut mulai terkikis seiring semakin masifnya minyak goreng kelapa sawit di pasaran. Selain itu, saat ini masyarakat lebih memilih menjual kelapa di usia muda karena lebih laris untuk kebutuhan wisata.
“Ya kalau tantangannya sekarang kan kelapa lebih sering dipanen di usia muda untuk kebutuhan wisata karena masa panennya yang lebih pendek dan mudah dipasarkan. Jadi menjadi tantangan tersendiri untuk mengembangkan minyak goreng kelapa di Gunungkidul,” tutupnya.
-
Pemerintahan7 hari yang lalu
Bupati Gunungkidul Kembali Beri Sanksi ke ASN, Satu Diantaranya Dipecat
-
Politik5 hari yang lalu
Pecah Kongsi PKB-NU di Pilkada Gunungkidul, Ulama Kukuh Tetap Dukung Sunaryanta
-
Politik7 hari yang lalu
Tim Sunaryanta-Ardi Dibentuk, Gabungkan Relawan dan Mesin Partai Langganan Pemenang Pilkada
-
Politik1 minggu yang lalu
Show Of Force Sunaryanta-Ardi, Lari ke KPU Bawa Ribuan Relawan
-
Peristiwa5 hari yang lalu
Kecelakaan Tunggal, Sebuah Mobil Terpental Hingga Seberangi Sungai di Playen
-
event2 minggu yang lalu
Tiang Senja Gelar Pameran Tunggal Bertajuk Api dalam Titik Perhatian
-
film4 minggu yang lalu
Adaptasi Kisah Nyata, Pemain Rumah Dinas Bapak Sapa Penonton di Jogja
-
Sosial3 minggu yang lalu
Hanya 6 Anggota DPRD Gunungkidul Yang Ikuti Upacara Penurunan Bendera, Warga : Ragukan Jiwa Nasionalisme
-
event2 minggu yang lalu
SD Muhammadyah 1 Ngaglik Gelar Workshop Pelatihan Olimpiade Sains Nasional
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Anggota DPRD Gunungkidul Resmi Dilantik, Suara PKB Naik Signifikan
-
Sosial1 minggu yang lalu
Dorongan Produk Makanan Ringan Rakyat Gunungkidul Bisa Jadi Komoditi Oleh-oleh Pariwisata
-
Pendidikan4 minggu yang lalu
Ada 84 PTS Terancam Gulung Tikar, BAN PT : Jogja Aman