fbpx
Connect with us

Peristiwa

Berkeliaran di Jalur Wisata Sriten, Seekor Ular Pyton Ditangkap Warga

Diterbitkan

pada

BDG

Nglipar,(pidjar.com)–Seekor ular jenis Pyton Reticulatus sepanjang 3 meter berhasil ditangkap warga Desa Pilangrejo, Kecamatan Nglipar pada Sabtu (02/01/2019) dini hari tadi. Ular berukuran besar tersebut ditangkap saat tengah melintas di jalan menuju obyek wisata Embung Sriten. Namun begitu, atas berbagai pertimbangan diantaranya adalah untuk menjaga ekosistem, ular itu kembali dilepas ke alam liar yang jauh dari pemukiman warga. Di kawasan obyek wisata Embung Sriten sendiri, memang masih cukup banyak hewan-hewan liar yang berkeliaran.

Diungkapkan oleh Winda (32) warga setempat, ular tersebut ia tangkap sekitar pukul 01.00 WIB pagi tadi. Saat itu dirinya melintas dan melihat di kegelapan malam seperti ada benda yang bergerak di jalanan. Penasaran, pria yang juga dikenal sebagai pawang ular ini kemudian mencoba mendekati apa yang dilihatnya tersebut.

“Setelah saya mendekat, ternyata itu adalah ular pyton. Kemudian saya berinisiatif menangkapnya,” kata dia, Sabtu pagi.

Berbekal selembar kain, dirinya memberanikan diri menangkap ular itu. Pertama ia memastikan bahwa ular dalam keadaan tenang. Ia menduga, ular itu sebelumnya telah memangsa hewan lain. Setelah dipastikan tenang, ia kemudian melemparkan kain yang ia bawa tepat pada bagian kepala.

“Setelah itu saya pegang pas di pangkal leher dan kepalanya. Kalau sudah tertutup (kepalanya) kemungkinan besar kita lebih aman untuk menangkapnya,” imbuh dia.

Selepas ditangkap, tersebut kemudian ia bawa pulang ke rumahnya. Meski sempat berfikir untuk memeliharanya, namun untuk keseimbangan ekosistem alam, kemudian diputuskan untuk dirinya kemudian melepaskan ular tersebut alam liar. Agar nantinya tidak mengganggu warga, pelepasan ular tersebut dipilih di tengah hutan yang jauh dari pemukiman.

Berita Lainnya  Blokade Jalur Pantai Widodaren Dibongkar, Pemerintah dan Pokja Bersepakat

“Untuk menjaga keseimbangan ekosistem maka saya lepas,” kata dia.

Sementara itu, warga Pilangrejo lainnya, Bilal menambahkan, di kawasan Embung Sriten memang masih banyak ditemukan binatang liar yang kerap menampakan wujudnya. Bahkan, hewan-hewan tersebut tidak takut dengan keberadaan manusia.

“Biasanya yang nampak itu ayam hutan, landak, luwak, garangan, kucing hutan atau dikenal warga macan cecep,” kata Bilal.

Ia menambahkan, sifat hewan yang tidak takut manusia tersebut dikhawatirkan dapat membahayakan pengguna jalan yang melintas di kawasan Embung Sriten. Meski dikenal tidak begitu agresif, namun kemunculan tiba-tiba binatang tersebut berpotensi mengagetkan pengguna jalan yang belum terbiasa melintas.

“Hewan-hewan itu bahkan seolah tidak menyadari jika ada yang melintas. Itu juga bisa membahayakan pengguna jalan mengingat kontur jalan yang berliku liku dan menanjak,” ucap dia.

Ia berharap, pemerintah memberikan sejumlah papan rambu di sekitar jalan tersbut. Adanya penerangan jalan, pagar pengaman, dan talud tebing dinilai sangat penting mengingat wilayah tersebut juga rawan terjadi longsor.

Berita Lainnya  Kantor Baru DP3AKPMD Habiskan Rp 5,6 Miliar, Kepala Dinas Janji Bakal Tingkatkan Pelayanan

Selaku warga setempat yang mengenali medan, ia berharap kepada pengguna jalan untuk menghindari bercanda dan melakukan aktivitas yang bisa mengganggu konsentrasi saat berkendara di jalur ini. Selain itu juga pastikan kendaraan dalam kondisi siap (waras) untuk dikemudikan di jalan pegunungan yang extreme.

“Bunyikan klakson sebelum melewati tikungan, tanjakan ketika pandangan mata terhalang kontur. Jika bertemu, melihat atau jalan terhalang binatang liar jangan panik. Tunggu hingga binatang tersebut melintas. Jika tidak berani. Ketika binatang tersebut tidak bergerak, dan menghalangi jalan hubungi pihak yang siap membantu seperti warga lokal, pengelola tempat wisata setempat,” imbuh dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler