Pemerintahan
BPBD Masih Gencar Dropping Air Bersih Meski Sudah Turun Hujan






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Sebagian besar wilayah di Kabupaten Gunungkidul dalam beberapa hari terakhir telah diguyur hujan. Namun begitu, ketersediaan air bersih bagi warga belum bisa dipenuhi. Menanggapi hal itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul masih melakukan dropping air ke sejumlah wilayah.
Kepala BPBD Gunungkidul, Edy Basuki mengatakan, sampai dengan saat ini ribuan warga yang terdampak kekeringan belum semua dapat mengatasi permasalahan ketersediaan air bersih.
“Meski sudah mulai hujan, kami masih melakukan dropping air,” ujar Edy, Senin (04/11).
Ia menjelaskan, dari anggaran sekitar Rp 530 juta hampir semua telah digunakan baik untuk pembelian air, biaya perawatan armada maupun BBMnya. Kendati demikian, pihaknya juga belum meningkatkan status menjadi darurat kekeringan.
“Anggaran kita masih sekitar puluhan juta. Kalau status belum dinaikan menjadi darurat,” terang dia.







Menurutnya, adanya hujan yang turun belum bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang memiliki Penampungan Air Hujan (PAH). Kebanyakan dari masyarakat masih memggunakannya untuk membersihkan saluran air menuju PAH.
“Air hujan belum bisa dimanfaatkan untuk dikonsumsi oleh masyarakat,” terang dia.
Sekretaris Daerah Gunungkidul Drajad Ruswandono mengaku berterima kasih atas bantuan pihak ketiga untuk mengatasi masalah krisis air . Meski demikian, pemkab tidak ingin terus-terusan bergantung terhadap bantuan.
“Kami terus berupaya melakukan pencarian sumber air baru,” katanya.
Di dalam pembahasan APBD Perubahan 2019, pemkab tidak mengalokasikan tambahan untuk droping di BPBD. Meski demikian, hal tersebut tidak menjadi masalah karena penambahan dana bisa memanfaatkan hasil efisiensi anggaran di OPD.