Sosial
BPJS Kesehatan Tanggung Biaya Caleg Stress Yang Butuhkan Perawatan Medis






Wonosari, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS) Cabang Kabupaten Gunungkidul akan menjamin calon legislatif (caleg) yang mengalami stres akibat gagal dalam kontestasi pemilu 2019. BPJS akan mengcover biaya perawatan bagi para caleg yang mengalami stres tersebut.
Kepala BPJS Cabang Kabupaten Gunungkidul, Syarifatun Kurniaekawati memaparkan, pihak BPJS memberikan kemudahan kepada para caleg yang mengalami stres untuk mendapatkan perawatan.
“Apabila ada caleg yang merasa stres atau depresi setelah dinyatakan tidak lolos maka BPJS akan menanggung biaya pengobatan. Nanti akan dicek terlebih dahulu apakah kartunya masih aktif atau tidak, jika sudah tidak aktif bisa kembali mengaktifkan dengan membayar iuran,” kata Syarifatun, Selasa (14/05/2019).
Lebih lanjut ia menjelaskan, proses pengobatan bagi caleg yang terindikasi stres hampir sama dengan pasien BPJS umumnya. Langkah pertama yaitu memeriksakan diri ke puskesmas atau dokter pribadi yang nantinya akan diberikan rujukan dan diarahkan kepada rumah sakit sesuai dengan diagnosa.
“Adapun yang ditanggung oleh BPJS selama masa pengobatan meliputi obat, biaya cek laboratorium, dan hasil pengecekan laboratorium,” tandas dia.







Terpisah, psikiater Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari, dr. Ida Rochmawati menjelaskan, hingga saat ini pihaknya belum mendapati caleg yang berkonsultasi atas kegagalan dalam pemilu. Menurutnya, banyak orang yang merasa sungkan untuk berkonsultasi kejiwaan meskipun merasa depresi akibat hasil yang tidak sesuai harapan tersebut.
“Tentu saja secara general, apabila memiliki espektasi terlalu tinggi dan tidak mampu meraihnya semuapun akan merasakan kekecewaan. Namun, banyak yang enggan datang ke psikiater ada kemungkinan karena stigma masyarakat bahwa yang datang ke dokter jiwa adalah orang yang memiliki gangguan jiwa berat sehingga memilih untuk datang ke psikolog klinis atau tokoh agama dan tidak memilih jalur medis,” kata dia.
Dalam konsep psikologi, dikatakan dr. Ida, setiap manusia memiliki proses duka diri. Ia mengatakan setiap orang memiliki tahapan menyangkal, marah, mulai menimbang atas apa yang terjadi. Terkait hal ini, ada orang yang bisa langsung sembuh, namun ada pula yang justru depresi.
“Hanya saja, potensi stres bagi calon legislatif gagal dalam pemilu lebih besar karena kaitannya dengan lingkungan sosial,” tutur Ida.
Menurutnya, yang paling penting untuk mengobati kegagalan tersebut adalah support dari keluarga. Menurutnya, keluarga adalah ring pertama yang bisa mengobati kekecewaan.
“Para caleg yang gagal tidak bisa membendung komentar dari lingkungan sosial. Semua itu bisa diabaikan apabila keluarga, utamanya pasangan bisa menjadi support system yang baik untuk mengobati kekecewaan atas kegagalan yang terjadi. Kalau itu tidak bisa menyembuhkan tidak usah sungkan datang ke jalur medis untuk berkonsultasi kejiwaan agar bisa disembuhkan,” pungkasnya.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks