Pemerintahan
BPK Sambangi Pemkab Gunungkidul, Audit Apa?






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)--Rabu (07/11/2018) siang tadi, sejumlah anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mendatangi kantor Pemerintah Kabupaten Gunungkidul. Bukan lantaran ada permasalahan, BPK hendak menilai efektifitas serta akuntabilitas Sistem Informasi Desa (SID) yang telah berjalan selama hampir 3 tahun di Gunungkidul. Nantinya jika sistem tersebut dinilai baik maka akan diusulkan menjadi program nasional.
Kepala Inspektorat Kabupaten Gunungkidul, Sudjarwo mengatakan, kegiatan tersebut merupakan agenda BPK pusat dalam melakukan audit di Kementrian Desa. Di DIY sendiri, hanya Gunungkidul yang dijadikan sampel pemeriksaan lapangan.
“Kita tadi diminta memaparkan SID yang ada di Gunungkidul seperti apa, apakah berjalan secara baik atau tidak,” ujar Sudjarwo, Rabu siang.
Ia mengatakan, nantinya hasil audit akan dijadikan sebagai landasan untuk rekomendasi penyebarluasan SID secara nasional. Dipilihnya Gunungkidul sendiri, lanjut dia lantaran secara nasional telah diakui mampu menjalankan SID.
“Dari 144 desa, sudah ada 4 desa yang kita ajak untuk memaparkan SID. Kalau BPK menilai baik ya nanti akan dikembangkan secara nasional,” ucap dia.







Sementara itu, Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi mengatakan, kedatangan BPK ke Gunungkidul tersebut merupakan bentuk pengakuan penerapan SID yang dinilai berjalan baik. Gunungkidul dianggap sebagai pioner secara nasional. Dipaparkan Immawan, di Gunungkidul sendiri sudah hampir seluruh desa yang telah menjalankan SID sejak diresmkan pada awal 2016 silam.
“Baru Gunungkidul yang menerapkan SID meliputi seluruh desa,” kata Immawan.
Ia menjelaskan, selama ini penerapan SID di Gunungkidul berjalan lancar. Belum ditemukan adanya kendala dan justru berdampak baik di masyarakat.
“Ada banyak dampak positif, banyak informasi yang dapat dilihat oleh masyarakat berupa transparansi anggaran dan selain itu yang paling penting adalah mengeluarkan masyarakat dari pusaran berita bohong atau hoax,” imbuh dia.
Immawan secara umum mengatakan untuk di Gunungkidul sebenarnya baru ada 50 persen desa di Gunungkidul yang menerapkan SID dengan baik. Sedangkan sisanya masih bergelut dengan permasalahan teknis.
“Masih ada kendala sinyal, SDM yang belum mumpuni dan masih ada yang belum semangat. Akan terus kita perbaiki,” ungkapnya.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis4 minggu yang lalu
PT Railink Raih Penghargaan 7th Top Digital Corporate Brand Award 2025
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh