Peristiwa
Bukit Ambrol, Sekeluarga Nyaris Tertimbun






Gedangsari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Hujan deras yang terjadi pada Senin (13/02/2023) sore hingga malam mengakibatkan tanah longsor di Padukuhan Suruh RT 01, Kalurahan Hargomulyo, Kapanewon Gedangsari. Longsoran material ini mendorong sebuah rumah milik warga yang mengakibatkan rumah hunian tersebut ambruk.
Petugas assesment TRC BPBD Gunungkidul, Kusmiyanto mengatakan, hujan dengan intensitas deras dengan durasi lama terjadi sejak Senin sore. Selasa (14/02/2023) sekitsr pukul 00.15 WIB Maryadi yang merupakan warga Suruh tiba-tiba mendengar suara runtuhan batu, ia kemudian mengajak seluruh anggota keluarganya keluar menjauh dari rumah lantaran takut terjadi sesuatu.
Ternyata kekhawatirannya benar, beberapa saat setelah ia bersama dengan keluarga keluar dan menjauh dari rumah material longsor langsung menyapu bangunan rumahnya. Seketika itu pun rumahnya ambruk.
“Kebetulan pemilik rumah belum tidur, saat mendengar suara runtuhan batu langsung keluar dari rumah,” kata Kusmiyanto saat dikonfirmasi.
Bangunan rumah yang ambruk diterjang material longsor ini pun nyaris rata dengan tanah. Usai kejadian tersebut, keluarha dengan jumlah 5 anggota keluarga tersebut lantas mengungsi di rumah milik saudara yang sekiranya lebih aman. Kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.







Selasa ini, warga dibantu oleh relawan dan beberapa pihak lainnya tengah melakukan kerja bakti. Bantuan berupa logistik pun juga akan segera dikirim oleh tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul.
“Untuk pagi ini kami lakukan evakuasi pembersihan puing-puing material rumah,” jelas dia.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gunungkidul, Sumadi mengatakan, hujan yang deras yang terjadi semalam juga mengakibatkan bangunan fasilitas umum seperti sekolah yang terendam air. Saat ini, anggota BPBD dan relawan disebar untuk melakukan penanganan di sejumlah lokasi.
“Laporan dari Girisubo,SD Kandri dan SD Pucung ada genangan air,” imbuh Sumadi.
Ia menambahkan, berdasarkan prakiraan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika cuaca ekstrem akan terjadi selama tiga hari, terhitung dari tanggal 13 Februari sampai dengan 15 Februari 2023 mendstang. Hasil analisis
“Kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi,” pungkas dia.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks