Pemerintahan
BUMDes, Jaminan Bagi Pemerintah Desa Saat Dana Desa Tak Lagi Ada


Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pemerintah Kabupaten Gunungkidul berharap kepada seluruh desa untuk membangun Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Sampai saat ini, dari 144 desa yang ada baru ada sekitar 96 desa yang memiliki BUMDes, itu pun belum semuanya aktif. Harapannya dengan adanya BUMDes desa dapat menyejahterakan masyarakatnya secara mandiri.
Adanya BUMDes sendiri memiliki peran yang sangat penting. Nantinya, diproyeksikan, BUMDes menjadi sumber pundi-pundi pendapatan desa. Hasil pendapatan desa ini nantinya bisa digunakan oleh pemerintah desa guna melakukan pembangunan di wilayahnya. Dengan anggaran dari sumber sendiri, tentunya pembangunan tersebut bisa dilakukan secara lebih leluasa.
Kasi Pemberdayaan Masyarakat, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DP3AKBPMD), Khoiru Rahmat Widiyanto mengatakan, saat ini pertumbuhan BUMDes di Gunungkidul tergolong baik. Meski diakuinya, saat ini masih ada yang belum melakukan pembentukan BUMDes.
“Ada sekitar 96, tapi dengan kondisi yang masing-masing berbeda. Ada yang tumbuh, berkembang, maju dan mandiri,” terangnya, Selasa (18/09/2019).
Ia menjelaskan, dengan adanya BUMDes ini diharapkan nantinya mampu menghidupkan perekonomian maayarakat. Artinya dengan adanya BUMDes itu nantinya mampu mewadahi unit usaha mikro kecil menengah (UMKM) di desa dan dapat dikembangkan.
“Atau BUMDes juga bisa menjadi grosir bagi warung-warung warga. Jangan jadi pesaing usaha warga, tapi justru nanti jadi wadah usaha-usaha yang ada,” kata Khoiru.
Hal ini diharapakan dapat dilakukan agar desa dapat berjalan mandiri. Sebab selama ini desa masih tergantung dengan kucuran dana dari Dana Desa.
“Kalau dana desa hilang, desa masih tetap bisa mandiri. Tidak mengandalkan dana desa lagi,” ujarnya.
Disinggung mengenai dana desa, saat ini desa dalam tahap persiapan untuk pencairan dana desa termin ketiga. Menurutnya, hampir desa telah merampungkan laporan penggunaan dana desa.
“Hanya ada 1 desa yang belum. Tapi kalau September ini selesai semua, tahun depan kemungkinan pencairan bisa dilakukan 2 kali, tidak 3 kali lagi,” ungkap dia.
Sementara itu, Kades Kemadang, Sutono mengatakan, BUMDes di Kemadang sendiri saat ini masih aktif berjalan. Namun diakuinya, BUMDes masih berkutat pada sektor pariwisata saja.
“Ke depan akan kita dorong agar berkembang. Karena potensi yang ada cukup banyak untuk merespon berkembangnya pariwisata saat ini,” pungkas Sutono.
-
Sosial6 hari yang lalu
Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkatkan Kapasitas Petani di Sumatera Utara
-
Uncategorized1 minggu yang lalu
Perebutan Gelar Triple Crown 2025 di Indonesia Indonesia Derby 2025
-
event1 minggu yang lalu
Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya
-
musik1 minggu yang lalu
Tahun ke-11, Prambanan Jazz Festival Gaet Kenny G dan EAJ
-
Budaya1 minggu yang lalu
Yogyakarta International Dance Festival Digelar di Jogja, Diikuti 8 Negara
-
Info Ringan4 hari yang lalu
Semarak Ulang Tahun Perak Tunas Mulia, Gelar Sarasehan Pendidikan Tamasya
-
Uncategorized19 menit yang lalu
Komitmen Dukung Kopi Lokal, KAI Daop 6 Yogyakarta Bagikan 750 Gelas Kopi Gratis ke Penumpang