Pemerintahan
Rencana Pembangunan Embung Gari





Wonosari,(pidjar.com)–Pemerintah Kabupaten Gunungkidul berencana untuk membuat sebuah embung di Kali Oya yang berada di Kalurahan Gari, Kapanewon Wonosari. Embung tersebut nantinya diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air bersih warga Kalurahan Gari, Nglipar dan sekitarnya. Untuk tahun ini pemerintah kabupaten sedang melakukan pembahasan dan studi kelayakan berkaitan dengan lokasi yang dipilih.
Kepala Bidang Pengairan, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Taufik Aminudin membenarkan adanya perencanaan untuk pembangunan embung untuk air baku di wilayah Gari. Air untuk embung sendiri rencananya akan diambil dari membendung Kali Oya yang membentang di Kalurahan Gari. Ditambahkannya, tinggi bendungan tersebut sekitar 3 meter.
Ia menjelaskan dari hasil perkiraan konsultan, volume genangan sekitar 25.000 meter kubik sementara luas genangan sekitar 10.000 meter kubik. Embung tersebut diharapkan bisa mengaliri air baku untuk masyarakat Gari dan sekitarnya. Juga bisa mengaliri kebutuhan air sebagian warga Kapanewon Nglipar.
“Arahnya ke pelayanan air bersih di daerah sekitar. Tahun ini masih masuk dalam uji kelayakan,” kata Taufik, Senin (06/09/2021).
Kemudian orientasi ke depan selain embung, juga akan merambah untuk instalasi pengolahan air mineral. Namun hal tersebut masih dalam tahap rencana saja. Belum dilakukan pengkajian dan pembahasan secara mendetail.
“Kalau secara teknis belum ya. Ini masih gambaran awal karena masih dalam penyesuaian dan uji kelayakan,” paparnya.
Untuk pembangunan embung tersebut, estimasi anggaran yang digunakan 10 miliar hingga 11 miliar rupiah. Nantinya program tersebut akan diusulkan ke pemerintah pusat sehingga dapat memgakses dana dari APBN.
“Hasil studi kelayakan ini nanti yang akan menjadi bahan pertimbangan dan patokan dalam menyusun DED,” imbuh dia.
Karena tahun ini masih dalam proses studi kelayakan, maka tahun 2022 mendatang jika semua lancar, bisa digunakan untuk menyusun DED dan tahun anggaran berikutnya mulai untuk eksekusi fisiknya.
Sementara itu, Lurah Gari, Widodo menambahkan, selama ini air dari Kali Oya yang membentang di Kalurahan Gari dimanfaatkan untuk pengairan lahan di pinggiran aliran sungai. Selama ini, air di Kali Oya tersebut tidak pernah mati.
“Untuk debit airnya kalau musim kemarau ya surut tapi tidak pernah mati. Biasanya digunakan untuk pengairan lahan di pinggiran (sungai) saja,” ucap Widodo.
Pemerintah Kalurahan sendiri mendukung adanya program tersebut, harapannya ke depan pasokan air bersih di kawasan Gari dan sekitarnya bisa lebih maksimal menjangkau masyarakat.
“Kali tersebut rencananya akan dibendung kemudian air akan dialirkan ke warga. Informasinya ke depan juga akan dibangun rumah instalasi air kemasan,” terang dia.


-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Tabrakan di Kepek, 2 Pelajar SMA Tewas
-
Hukum2 minggu yang lalu
Ajak Check In Bocah SD, Remaja 19 Tahun Diamankan Polisi
-
Kriminal3 minggu yang lalu
Klithih Beraksi di Jalan Wonosari-Jogja, Serang Pemotor Wanita
-
Hukum3 minggu yang lalu
Siswi SMP Disetubuhi Kakeknya Hingga Berkali-kali
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Dipicu Hamil di Luar Nikah, Ratusan Anak di Gunungkidul Ajukan Dispensasi Nikah
-
Kriminal2 minggu yang lalu
Tertangkap Bobol Home Stay, Dua Pelajar Babak Belur
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Ikuti Google Map, Pengemudi Wanita dan Anaknya Tersesat Hingga ke Tengah Hutan
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Mengaku Hendak Diadopsi, Bayi 1 Hari Ternyata Dijual di Media Sosial
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Gedung Pusat Oleh-oleh Produk Gunungkidul Dibangun di Kawasan Krakal
-
Pariwisata3 minggu yang lalu
Jaya Hingga Ambruknya Obyek Wisata Sri Gethuk Yang Sempat Hits
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
JJLS Tersambung 2025 dan Kekhawatiran PHRI Jalur Kota Sepi Wisatawan
-
Info Ringan4 minggu yang lalu
Mencicipi Apem Jawa Sang Raja Yang Digadang Jadi Oleh-oleh Khas Gunungkidul