fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Bupati Gunungkidul Pastikan Stok Pupuk Bersubsidi Aman

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)– Bupati Gunungkidul, Sunaryanta melakukan sidak ke sejumlah distributor pupuk yang berada di wilayah Kabupaten Gunungkidul. Hal ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi bagi petani pada masa tanam kedua ini.

Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengatakan peninjauan yang dilakukan adalah untuk memastikan ketersediaan pupuk subsidi di Kabupaten Gunungkidul. Selain itu juga sebagai upaya untuk mengetahui kendala atau kesulitan apa yang dialami oleh petani saat menebus pupuk.

“Saya juga tanyakan kendala apa yang membuat masyarakat kesulitan mendapatkan pupuk, menurut penuturan distributor salah satunya masih kesulitan menggunakan aplikasi,” terang Sunaryanta.

Seperti misalnya yang dikeluhkan oleh petani di wilayah Gedangsari yang terkendala sinyal internet kadang hilang sehingga memperlambat penarikan pupuk melalui alat pembayaran EDC karena sistem kadang eror.

Keluhan-keluhan ini pun ditampung sebagai bahan evaluasi dan perbaikan layanan kedepannya.Pemerintah melalui Dinas Pertanian dan Pangan berupaya memfasilitasi ke pemerintah pusat agar kuota pupuk bersubsidi di Gunungkidul ada peningkatan, sehingga kebutuhan petani dapat terpenuhi dan tidak ada kelangkaan.

Berita Lainnya  Gedung DPRD Gunungkidul Laku "Terjual" Seharga 600 Juta

“Kita berupaya keras berkomunikasi dengan pusat untuk mendapatkan pupuk bersubsidi, tahun ini jumlah lebih banyak dari tahun lalu. Ini salah satu komitmen pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam membantu kesejahteraan petani. 2023 ini alokasi pupuk bersubsidi jenis urea mencapai 23.534 ton sementara NPK 12.102,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Raharjo Yuwono mengatakan, serapan pupuk sampai Februari kemarin jenis Urea 1355 ton atau 6%, NPK 1163 ton atau 10%. Stok di distributor maupun gudang penyangga pun tergolong aman untuk mencukupi kebutuhan petani Gunungkidul.

“Stoknya aman, tapi memang ada beberapa kendala yang dihadapi baik petani maupun kios yang melayani. Ini menjadi bahan evaluasi untuk mencari solusi terbaik,” tutup dia.

Berita Lainnya  Berkaca Dari Langkanya Minyak Goreng, Gunungkidul Berpotensi Kembangkan Industri Minyak Kelapa

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler