Pemerintahan
Hemat Dana Jelang Pilkada, Anggaran Droping Air Menyusut Hingga Rp 500 Juta


Wonosari,(pidjar.com)– Pemerintah Kabupaten Gunungkidul melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyiapkan anggaran sebesar Rp 226,5 juta untuk droping air di musim kemarau tahun ini. Jumlah tersebut jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan anggaran tahun lalu serta tahun-tahun sebelumnya.
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Purwono mengatakan berdasarkan prakiraan dari BMKG, April mendatang sudah memasuki musim kemarau. Maka dari itu sejumlah persiapan telah dilakukan, pun demikian dengan penganggaran untuk mengatasi kekeringan yang terjadi di sejumlah daerah.
Anggaran droping air tahun ini turun drastis jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dimana penyusutannya sampai Rp 500 juta. Dari tahun lalu yang anggarannya mencapai Rp 700 juta sekarang hanya dianggarkan Rp 226,5 juta saja.
“Pagu anggaran droping tahun ini Rp 226,5 juta,” terang Purwono, Rabu (15/03/2023).
Ia mengatakan, jumlah anggaran yang diplotkan untuk droping air tahun ini memang sangat sedikit. Penyusutan anggaran tersebut karena sejumlah hal, adanya kebijakan rasionalisasi dan refokusing anggaran untuk penghematan dan penyiapan dana pilkada dan penyesuaian lainnya.


Diperkirakan hanya mampu untuk 1.000 tangki air yang didistribusikan ke warga terdampak kekeringan. Kendati demikia, pemerintah akan berupaya semaksimal mungkin untuk memgatasi kekeringan di musim kemarau mendatang.
Komunikasi dengan lintss sektoral mulai dilakukan untuk persiapan musim kemarau. Misalnya saja koordinasi dengan PDAM Tirta Handayani terkait dengan perluasan saluran rumah, program pamsimas yang diampu oleh DPUPRKP, hingga program-program lainnya.
“Termasuk di beberapa kapanewon juga bisa menganggarkan untuk droping air,” jelas dia.
Saat ini, pemetaan daerah rawan kekeringan telah dilakukan. Biasanya ada sembilan kapanewon yang langganan kekeringan dan sulit air, Girisubo, Rongkop, Tepus, Tanjungsari, Saptosari, Panggang, Purwosari, Paliyan dan Semin. Jumlah ini pun selalu bertambah saat memasuki puncak kemarau.
Terpisah, Panewu Tepus, Alsito mengatakan, di daerahnya ada beberapa kalurahan yang selalu langganan krisis air diantaranga Sidoharjo, Tepus, dan Purwodadi, Sumberwungu, Giripanggung dan lainnya. Untuk menghadapi musim kemarau kapanewon Tepus telah menyiapkan anggaran yang mampu mengampu 450 tangki air bersih.
“Untuk pemetaan sudah kami lakukan. Kapanewon hanya mendistribusikan air bersih untuk 3 kapanewon dan untum Sumberwungu serta Giripanggung kami serahkan ke BPBD untuk pendistribusiannya,” ujar Alsito.

-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Gelaran Dangdut Berujung Kisruh, 1 Pemuda Tewas Tertembak Senjata Laras Panjang
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kronologi Tertembaknya Aldi, Warga Sempat Serbu Polisi Pelaku
-
Kriminal5 hari yang lalu
Berawal Lempar Kursi ke Pengendara Motor, Pemuda Tenggak Miras Dimassa
-
Sosial2 minggu yang lalu
Traktor Bantuan Pemerintah Untuk Petani Gunungkidul
-
Politik2 minggu yang lalu
Politisi Gaek Gunungkidul Banyak Lari ke Tingkat Provinsi, Bakal Caleg Daerah Diisi Wajah Baru
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Kebakaran Hebat di Girisekar, Rumah Limasan Beserta Isinya Ludes Terbakar
-
Politik3 minggu yang lalu
Support Penuh Yeny Wahid Untuk PSI Gunungkidul
-
Hukum2 minggu yang lalu
Dua Pembunuh Perempuan Hamil Diganjar Hukuman Mati
-
Kriminal1 minggu yang lalu
Tukang Kibul Jadi Buron, Korbannya Rugi Rp 250 Juta
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Taman Parkir Segera Direhab dengan Rp 2,3 Miliar
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Terjatuh di Lantai 2 Gedung DPRD Gunungkidul Baru, Pekerja Meninggal Dunia
-
Hukum2 minggu yang lalu
Kapolsek Girisubo dan 5 Anggota Turut Diperiksa, Briptu MK Terancam Pecat